Boyolali (MediaBnR.Com) – Lomba burung berkicau yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Kicau Liar Community Kacangan Boyolali (KLCKB), Jawa Tengah pada (21/11) itu terbilang sukses. Selain jumlah pesertanya hampir memenuhi lapangan, yang hadir di gelaran ini selain dari Boyolali, juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Sragen, Solo, Salatiga, Ambarawa, dan Semarang.

Meski dengan kondisi yang sederhana, gelaran ini berhasil menyuguhkan kemasan lomba yang profesional, dari sistem penjurian menggunakan bendera nominasi, hingga sistem non teriak yang berhasil diterapkan dari awal hingga akhir acara.

Team Panitia Kicau Liar Community Meraih Sukses_ (Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

Team Panitia Kicau Liar Community Meraih Sukses_ (Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

Di lapangan lomba terjadi persaingan sengit di Kelas Kacer, bukan burung biasa yang turun saat ini. Melainkan burung-burung kacer yang sudah malang melintang dan sudah berhasil mendulang prestasi di beberapa kota. Namun kali ini burung bernama Seju, milik Agus Jenggot Pati berhasil menyingkirkan lawan-lawannya, dengan bermodal volume yang dahsyat, serta didukung lagu yang bervariasi hingga ada salah satu kicaumania Solo yang tertarik dan deal take over sebesar 40 jeti.

Power Speed Naik Tahta Milik Kenthus Sragen (Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

Power Speed Naik Tahta Milik Kenthus Sragen (Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

Di bawahnya ada burung kenamaan Power Speed milik Kenthus DT. Laskar Sukowati di posisi runner up dan berhasil naik di Kelas Sejati sebagai juara 1. “Kalau lagu kita boleh adu dengan musuh-musuhnya tadi, karena Power Speed memiliki banyak variasi lagu isian yang sering dikeluarkan berupa tembakan seperti cililin, lovebird, pelatuk, kenari, parkit, dan masih banyak lagi lainnya,” kata beberapa pengawal Power Speed saat di lapangan.

Terjadi juga naik peringkat milik Alfian BnR Jateng dengan andalkan Junior. “Sudah sering juga Junior koleksi kejuaraan hingga tawaran mencapai 15 jeti namun belum saya lepas, karena saya masih sayang burung ini,” ucap Alfian termasuk kicaumania muda di Kota Solo.

Di Kelas Cendet muncul nama Sadis yang berhasil bertengger di posisi puncak, cendet andalan Benk2 ini tak sia-sia datang jauh dari Kota Semarang yang berhasil meraih juara pertama. Dengan irama lagu yang bervariasi dan senjata tembakan yang dikeluarkan panjang-panjang, tak ada lawannya yang mampu mengimbanginya. “Sadis untung bisa tampil maksimal, meski kami datang terlambat kelokasi lomba, untuk kualitas cendet satu ini sudah tidak diragukan lagi,” papar Bambang Dolog yang mengawal ketat gaco milik Benk2.

Sementara juara di bawahnya ada burung Black Jack milik Eko Warna-warni SF, di kelas berikutnya muncul nama Brenden milik H’Rouf Klambu berhasil di posisi teratas.

(Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

(Foto: Herlambank/MediaBnR.com)

Untuk Kelas Kenari berhasil dikuasai oleh kicaumania Salatiga, yakni Fendy dengan debutannya Bara bersama Henry Faiz dengan andalannya Hummer. “Hummer masih perlu latihan lagi karena sudah lama tidak saya turunkan karena mabung, semoga ini menjadi awal yang memuaskan untuk selanjutnya,” kata Faiz yang mempunyai banyak jago burung biji-bijian.

Turut serta kicaumania Salatiga yakni Nunung Kembar BC, dengan andalkan Joget di posisi runner up dan Zahnam di Kelas Murai Batu milik Jlamprong Sragen.

“Kami segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi kicaumania seluruhnya dan permohonan maaf jika masih ada beberapa kekurangan, demi kemajuan bersama kami mohon saran dan kritiknya yang membangun,” ungkap M Ali Ghufron sebagai ketua Kicau Liar mengakhiri. (LamBanK)