Independen Award Ciamis
CIAMIS – Sekitar 700 perserta bersaing ketat dilomba Indepenent Award. Lomba garapan Liga Priangan Timur ini berjalan sukses. Persaingan terjadi dikelas anis merah. Meskipun Mantili menjadi raja di lomba ini dengan menciptakan hatrick, namun persaingan dari anis merah lainnya cukup menegangkan. Diawal gelaran anis merah mantili milik Kimpen Putri Ayu langsung tancap gas dengan gaya semi doyongnya. Stabilitas burung milik Putri Ayu ini layak diacungi jempol dengan menggaet tiga juara di tiga kela berbeda.
Sementara itu Pesaing beratnya, megaloman. Anis merah milik Pramuhendra Kuda Jingkrak ini dikelas perdana harus puas menjadi runner up. Padahal kinerja Megaloman cukup menjanjikan. Dikelas paling bergengsinya, Keraton milik hendra berada diurutan kedua, karena telat jalan. Sayang burung ini telat jalan. Kalau sejak awal dipastikan keraton akan mendapatkan predikat juara lagi seperti di lomba Walikota Tasikmalaya.
Selain megaloman, aksi manggung Dunhil, pasca mabung milik Alvin Tasikmalaya juga mampu bersaing ketat. Dua predikat juara kedua didapat oleh burung milik kicaumania muda Tasikmalaya ini. Semi doyong dengan isian ngekrek tembus ini membuat Dunhil harus tenbus berada di posisi kedua dua kali. Maka berkat kinerjanya kali itu, burung satu ini mampu bersaing dilomba sekelas nasional karena memiliki stabilitas kinerja di lapangan yang patut diwaspadai.
Pun demikian dikelas Muray batu, batak milik Bayu Sumber Bird Farma Cirebon menyang Karangkamulayaan dengan agresifitas kerjanya di lapangan. Duduk ngotot memainkan irama lagu kecil dan besar, sesekali menembuskan tembakan yang panjang, membuat batak layak mendapatkan enam kocer bendera merah. Tidak ada lawan yang sanggup menandingi kemewahan burung ini. Selain muray, bayu juga menembuskan Tyson juara kedua dkelas kenari.
Lain halnya dikelas kenari, Krisna milik Asep Alba Garut mendapatkan enam kocer bendera favorite A di kelas Kenari bergengsi. Ngotot bunyi dari awal sampai akhir spasi rapat membuat burung ini tembus di jajaran elit dilomba tersebut.
Dua kelas milik Love bird Suster Ngesot Jak Speed Ciamis. Menang nyeri yang didapat oleh burung ini membuktikan bahwa Jack Speed kembali turun gunung dengan amunisi mewahnya. Durasi kerja yang panjang plus rajin membuat seuster ngsot tak terkalahkan di dua kelas. Sayangnya di kelas lain, burung ini kuruang ngotot sehingga juaranya harus diberikan kepada burung lain.
Dedi PM, ketua pelakana lomba mengucapkan terima kasih pada semua mania yang telah hadir di lomba garapannya. Lapangan karang kamulyaan merupakan alah satu lapangan yang terbilang bagus di kota Ciami ditunjang dengan gantangan yang mewah. Karena itupula lapangan ini layak digunakan untuk lomba sekelas nasional. (ekagum/saeful milan)