MB Lambe Turah Tampil Stabil Plus Istemewa

KARMIANSYAH-BATULICIN KALSEL

Mediabnr – Kota Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu berada di wilayah propinsi Kalimantan Selatan, daerahnya berbatasan langsung dengan Tanah Grogot Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Sudah banyak dari Kabupaten Tanah Bumbu menelorkan burung-burung jawara dikelas Murai Borneo yang notabene merupakan kelas bergengsi.

Bagi seorang Karmiansyah atau biasa orang memanggilnya dengan sebutan akrab Mang Karmi kecintaan akan burung dimulai semenjak masa remaja guna menyalurkan hobby sekaligus untuk mendapat banyak kawan sehingga rasa sayang kepada burung dan peduli terhadap sesama bertambah akrab serta solib.

Bicara burung sendiri untuk lomba kicauan tidak begitu lama, akan tetapi pada setiap lomba berskala regional dan Latpres, Mang Karmi selalu hadir guna mencoba jagoannya sekaligus silaturahmi dengan rekan-rekan penghobby kicauan. “ Sambil menyelam minum air, lomba burung sekaligus menjalin silaturahmi, banyak kawan dan kumpul dengan kicaumania,” tandas lelaki low profile.

Semenjak dipegang Mang Karmi, prestasi MB Lambe Turah pada turun perdananya merebut juara 2 pada SemiLatpres Family SF (29/8) di Batulicin. Seminggu berselang tepatnya (5/9) SemiLatpres Radjawali di Kotabaru tampil begitu fenomenal bahkan boleh dibilang nyeri dengan meraih prestasi juara 1,1,1,2,2 dan 3 dari 6 kelas Murai Borneo yang diperlombakan, juga dinobatkan sebagai Murai Borneo terbaik.

“ Alhamdulillah jalan-jalan ke Kotabaru MB Lambe Turah dari 6 kelas stabil diposisi 3 besar,” ungkap Mang Karmi. Lanjut Tour ke Tanah Grogot Kaltim pada even Paser Bersatu Feat Radjawali Indonesia (19/9) MB Lambe Turah menyabet juara 2 dan 5 saat itu kepanasan sehingga kinerjanya tidak begitu maksimal. Dua minggu berikutnya pada Latpres Revublick Team (3/10) di Batulicin kembali performa MB Lambe Turah semakin menjadi-jadi. Bagaimana tidak prestasinya menyabet juara 1,1,1,2 dan 3 alias hattrick plus terbaik.

Kinerja dari MB Lambe Turah sendiri selalu stabil di arena gantangan dengan muntahan lagu Celilin, Serindit, Cucak Jenggot, Kenari, Gereja Tarung dan burung kecil. Paling dominan adalah lagu Gereja Tarung yang kadang membuat juri dan kicaumania yang menonton langsung terkesima karena bawaan volume serta durasi plus panjang tembus. Alhasil kehadiran MB Lambe Turah selalu menghadirkan persaingan seru dan sengit ditengah kerasnya kelas Murai Borneo atau Murai Asli Kalimantan.

Tak bisa dipungkiri prestasi demi prestasi MB Lambe Turah sudah banyak kalangan kicaumania berhasrat untuk meminangnya, bahkan dengan penawaran cukup fantastis. “Akan tetapi untuk sekarang ini masih sayang karena pada setiap keikutsertaannya MB Lambe Turah selalu tampil bagus bahkan boleh dibilang istemewa,” tutup Mang Karmi tentang jagoannya.

Eddy Wang