Gebyar Murai Batu Kudus Cup 2

Mencuri Perhatian Kicaumania – Inovatif Menggunakan Sistem Penilaian Pakem Krisna, Seperti Apa ?

Suasana kemeriahan event Genyar Murai Batu Kudus Cup 2 nyaris semua kelas full peserta

Media BnR – Minggu (07/01/2024) di lokasi Museum Kretek Kudus terselenggara sebuah event lomba burung berkicau sebagai salah satu agenda akbar tahunan Krisna BC Kudus komando Endar Mahawan yang gaungnya sangat mencuri perhatian khalayak, khususnya komunitas kicaumania hingga ke berbagai sudut daerah untuk hadir memeriahkan. Maka tidak heran apabila sebagian besar kelas burung yang dilombakan hari ini selalu ramai dipenuhi peserta, seperti kelas murai batu, murai muda, cucak hijau, kacer dan anis merah.

Jajaran panitia & tim juri Krisna BC di gelaran Gebyar Murai Batu Kudus Cup 2

Menariknya, ditengah menjamur sistem penilaian terbuka yang banyak diberlakukan oleh berbagai EO penyelenggara, Krisna BC lebih mantab menggunakan sistem penilaiannya sendiri, yaitu Pakem Penilaian Krisna dengan sistem point yang notabene telah launching dan konsisten diberlakukan sejak awal tahun 2022 lalu, baik di latber rutin hingga lomba. Sebuah pakem penilaian yang konsepnya digadang dapat lebih terbuka, jeli dan detail oleh sang kreator.

Endar Mahawan (Ketua Panitia) pionir Pakem Krisna dengan sistem penilaian point, didampingi Dodi MC

“ Dipakem Krisna juara 1,2,3,dst bisa langsung ketemu dan tertulis di papan rekap sesuai total point yang didapat dari masing-masing ajuan juri. Ajuan A pointnya 100, B 40, C 20, D 10, E 5, rekap ajuan juri kita kumpulkan kemudian kita rekap di papan besar yang sudah tertulis nama-nama juri tsb dan kita jumlah total pointnya, yang tertinggi ya itu juara 1nya dst menurun untuk juara berikutnya. Meskipun juaranya sudah ketemu tapi tetap ada koncer bendera A-B dan juri pun penancapannya sesuai dengan ajuannya, tidak mungkin berubah/meleset,” papar Endar.

Pakem Krisna dengan sistem penilaian point digadang lebih jeli, transparan & detail

Lalu bagaimana apabila terjadi koncer bendera sama?, semisal dua nomor gantangan mendapatkan koncer sama bendera B2 tapi jumlah total point yang didapat direkap besar berbeda. Sang pionir yang sudah sejak tahun 2007 terjun ke lomba inipun menjelaskan bahwasanya untuk dua nomor gantangan tersebut tidak TOS tetapi tetap berkiblat ke hasil total point tertinggi yang sudah terekap, di sini akan terjadi TOS apabila memperoleh jumlah total point yang sama.

Para jawara ditentukan dari perolehan jumlah total point ajuan tim juri

“ Di sistem ini kita memang butuh lebih banyak crew, untuk diperumusan rekap point dan juga untuk tim juri bantu khusus mencatat pelanggaran disetiap blok agar juri utama fokus menilai. Di sini kita juga lebih memprioritaskan kualitas dan tidak mencari kesalahan burung, semisal untuk murai batu ngeban turun 1x kita kasih 1 bendera peringatan tetapi masih layak koncer B, kemudian untuk ngeban ring 7x baru kita kasih 1 bendera peringatan dan masih layak koncer B, semuanya dengan catatan kualitas kinerjanya memang bagus,” tambah Endar yang kedepan mengagendakan lokasi permanen untuk setiap gelaran Krisna BC ini.

Uvie Bird Farm andalkan kualitas Bomber finish terbaik kelas utama

Beberapa jawara yang terlahir diantaranya adalah Bomber koleksi H. Uvie (Alex Kicau) owner Uvie Bird Farm. Turun disesi pertama murai batu 16G tiket 550K, aksi Bomber cukup merepotkan untuk finish podium juara 3 dan tampil lebih istimewa lagi untuk sukses memimpin puncak podium disesi keduanya saat berlaga dikelas utama 16G 1100K.

Jendral Lawu besutan H. Yono Jepara stabil ukir prestasi event bergengsi

Dua pekan lalu tepatnya 24 Desember 2023 di event SMI Sesion 2 Kudus, Jendral Lawu nama gacoan koleksi H. Yono Jepara ini berhasil nengger di podium kejuaraan (2x juara 2), dan hari ini kualitas aksinya pun kembali diakui untuk nyaris memuncaki tahta juara disesi murai batu 16G 550K. “ Alhamdulillah, tapi angel mas,” cetusnya usai konceran.

Sniper debutan Hawenx Kudus jadi rebutan Sultan, apakah jadi ditake over ?

Menarik dikelas murai batu bursa, kinerja istimewa gacoan yang menempati gantangan nomor 33 ini benar-benar mencuri perhatian, baik dari segi pembawaan irama lagu, variasi tembakan panjangnya, powernya, gayanya serta durasi kerjanya. Meskipun baru hoki menempati podium juara 3, gaco bernama Sniper debutan baru Hawenx Kudus ini begitu turun gantang langsung diburu oleh beberapa Tokoh kicaumania lain yang tertarik untuk meminangnya. Namun hingga berita ini rilis, awak mediabnr yang bertugas belum mendapatkan kabar valid dari kelanjutan negosiasi tersebut apakah sudah terjadi transaksi take over atau belum.

Himalaya milik H. Nepil polesan Fahru nyaris cetak double winner

Sementara dikelas kacer salah satu amunisi koleksi H. Nepil Kudus juga berhasil menorehkan prestasi membanggakan, yakni lewat nama Himalaya yang aksi dahsyatnya dihadiahi podium juara 1 dan 3 oleh tim juri Krisna dikedua laganya hari ini. “ Alhamdulillah, sesi pertama koncer juara 3 dan sesi kedua koncer A mutlak juara 1, semoga Himalaya ditangan dingin Mas Fahru sang mekanik bisa lebih stabil lagi kedepannya,” ungkap H. Nepil.

Wafiq Toet SF Jepara, Kenzo kerja bagus hokinya di podium juara 3

Berlanjut ke sesi cucak hijau yang juga selalu meriah dan full peserta disetiap kelasnya. Salah satu gacoan yang mencuri perhatian adalah Kenzo milik Wafiq dari Toet SF Jepara saat berlaga disesi B 110K nomor gantangan 22, aksi jamtrok hiper, aktif memuntahkan tembakan panjang-panjang, powernya juga keras. Meskipun baru hoki menempati posisi juara 3, aksi Kenzo diakui dan sangat menghibur. Cek aksi Kenzo di channel YouTube Semarang BnR TV.

“ Saya pribadi selaku Ketua panitia mewakili seluruh crew dan tim juri Krisna BC mengucapkan terimakasih atas kehadirannya, semangat yang sangat luar biasa dari rekan-rekan kicaumania semua yang tetap istimewa berpartisipasi memeriahkan gelaran Gebyar Murai Batu Kudus Cup 2 meskipun harus basah-basahan karena hujan. Sekali lagi terimakasih, dan monggo kami tunggu kehadirannya bagi rekan-rekan yang penasaran dengan sistem penilaian Pakem Krisna, kita jumpa di event berikutnya,” tutup Endar diakhir gelaran. (kiky)