SOEHARTO CUP IV
Tedy BKS. MB Sarno Milik Fitri BKS Cetak Hattrik, Lanjut ke Pasundan
Mediabnr – Gelaran Soeharto Cup IV pada hari Minggu (26/3) di Candi Borobudur Magelang menjadi saksi atas kedigdayaan Sarno, Gombloh dan Najun. Tampil dengan performa terbaiknya, ketiganya berhasil menjadi pusat perhatian karena memborong gelar juara 1 di kelasnya masing-masing.
Sarno milik Fitri BKS Samarinda yang dikawal Tedy BKS tampil sebagai bintang lapangan dengan memborong tiga gelar juara satu, termasuk juara 1 di kelas utama Murai Batu Jenderal Soeharto. Tampil dalam performa terbaiknya, Sarno mampu bersaing dengan jawara murai batu papan atas lainnya. “Sarno tetap stabil di jalur juara. Semoga nanti bisa tampil lagi di Piala Pasundan,” cetus Tedy BKS.
Herdi Kalasan. Najun Nyeri, 8 Pekan Stabil di Jalur Juara
Gombloh orbitan H. Helmi Ata Buana Samarinda menjadi bintang lapangan setelah mencetak hattrik di kelas love bird. Meski persaingan di kelas love bird cukup ketat dengan kehadiran gaco-gaco konslet lainnya, Gombloh tetap menjadi pusat perhatian karena penampilan konsletnya didukung dengan gaya dan volume tembus. “Alhamdulilah, Gombloh masih stabil. Insya Allah, 16 April nanti siap mengangkat nama kicaumania Samarinda di Kota Bandung,” ucap H. Helmi Ata Buana yang terkenal low profile memberikan sinyal untuk mengawal sang jagoan ke Piala Pasundan.
H. Helmi Ata Buana Samarinda n Crew. Gombloh Jadi Bintang di Kelas Love Bird
Najun milik Herdi-Dipas kembali menunjukkan taringya dengan mencetak double winner di kelas kenari, termasuk di kelas special, Kelas Yorshire. Pasca mabung dan dalam rawatan tangan dingin Herdi Kalasan, penampilan Najun memang makin ciamik dan mengkilap. Hampir setiap gelaran yang diikutinya, Najun selalu juara. Mulai dari Piala Oplet Tangerang, Launching Ronggolawe Bantul dan kali ini arena Soeharto Cup yang berisi kenari terbaik di tanah air berhasil ditaklukkannya. Tidak hanya sekali tetapi dua kali sekaligus di kelas-kelas bergengsi.
Paimex Oke. Cendet Hitler Makin Mapan dan Tebar Teror
Hitler milik Paimex Oke Semarang kembali bikin ulah. Seperti tahun lalu, Hitler tampil sebagai kuda hitam di antara cendet papan atas lainnya. Pasang aksi bawa lagu dengan anteng satu titik membuat Hitler curi perhatian peserta lain dan juri. Meski akhirnya finish di urutan 2 dua kali, Paimex Oke cukup puas karena sang jagoannya sudah bikin ribuan pasang mata tertuju kepadanya dan prestasinya semakin meningkat setelah tahun lalu hanya finish di urutan 3 dan 4 di gelaran Soeharto Cup III. “Makin pede bawa Hitler ke even besar lainnya,” ujar Paimex Oke yang memang terkenal sebagai pengorbit cendet jawara.[Kadir.Jtyk]
