Sarasehan Burung Berkicau – Surabaya

(Ki-Ka) Djoko Triatmoko, Teguh Rahardjo, Bagia Rahmadi, Drs. Handoyo M.Pd, Hery Sugihono

(Ki-Ka) Djoko Triatmoko, Teguh Rahardjo, Bagia Rahmadi, Drs. Handoyo M.Pd, Hery Sugihono

MediaBnR – Berbeda dengan sarasehan burung berkicau yang diadakan PBI Surabaya beberapa tahun lalu, yang sekedar mensosialisasikan pemahaman pedoman dasar penjurian lomba burung berkicau dibawah naungan PBI (pelestari burung indonesia). Kali ini, dibawah tongkat komando Heri Sugihono, SH. MH. PBI Surabaya menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Mengadakan Workshop Burung Berkicau agar imej hobi burung berkicau tidak lagi dianggap sebagai hobi atau kesenangan semata tanpa mendatangkan hal yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sekitar 100 peserta yang terdiri dari beberapa elemen perburungan. Diantaranya, kicaumania, even organiser atau pengelola gantangan burung berkicau dan juri. Hadir di Hotel Singgasana Surabaya, Sabtu (21/11/2015). Acara yang dihadiri ketua umum PBI Pusat Bagia Rahmadi, Ketua dan Wakil Ketua Pengda Jatim, Teguh Rahardjo dan Djoko Triatmoko. Tak ketinggalan dari Disbudpar provinsi Jatim yang diwakili Drs. Handoyo, M.Pd Kabid Pengembangan Produk Pariwisata dan Suwondo, SE, MM selaku Kasi Obyek Daya Tarik Wisata.

Suasana sarasehan burung berkicau Surabaya

Suasana sarasehan burung berkicau Surabaya

Pada sambutannya, Handoyo berharap kedepan even burung berkicau mampu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung di Jawa Timur. “Bila kegiatan lomba burung berkicau bisa terjadwal dengan baik akan menjadi daya tarik wisatawan,” ujarnya. Ia pun menuturkan, pemerintah akan mendukung kegiatan hobi burung berkicau apabila ada kerjasama yang baik antara seluruh elemen perburungan dengan pemprov Jatim.

Masih menurut Handoyo, kontes burung berkicau bisa menjadi besar apabila mampu dikelola dengan baik. Seperti jadwal yang tertata dengan rapi. Tempat atau lokasi lomba yang mendukung sarana dan prasarana. Akses transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah. Dan tak ketinggalan promosi yang cukup. Bahkan kedepan, Handoyo akan mengusulkan untuk diadakannya pelatihan even organiser khusus lomba burung berkicau. “Untuk saat ini beberapa diklat mengenai even organiser hobi lain sudah ada. Hanya pelatihan even organiser lomba burung berkicau belum ada,” terangnya.

Sinyalemen positif pun ditunjukkan pelaku hobi burung yang menjadi peserta sarasehan tersebut. Bahkan Heri Sugihono pun berharap pada pemerintah, apabila kedepannya dapat memfasilitasi even organiser burung berkicau diberi tempat untuk mengadakan lomba burung. Yang sifatnya dapat digunakan oleh siapa pun tanpa memandang bendera apa yang mereka naungi. Namun tanpa mengindahkan Disbudpar Jatim selaku pengelola. Karena menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim, dunia hobi burung saat ini mampu menjadi daya tarik wisata di daerah masing-masing. Selain itu, hobi burung dapat mendatangkan berbagai peluang. Baik dari segi bisnis maupun lapangan pekerjaan. Kini, tak sedikit masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari hobi burung berkicau. Seperti menjadi perajin sangkar, kerodong, pakan burung dsb. “Wisata yang bisa dijual, yaitu wisata lomba burung,” terangnya. (stf)