Aksi Bareta Combat SF

H. Deny The Kill langsung memberikan piala juara 1 kelas ring.

MediaBnR,- BRT Alias Bareta milik Anes Ugun, Combat SF merupakan salah satu Muray batu ring asal kota intan Garut yang makin bersinar. Prestasinya makin membumi. Boleh di bilang di Kota Garut di kelas Ring tidak ada lawan. Bulan lalu, ia menjadi kampiun di Piala Priangan Timur Bersatu, nah pekan lalu ia juga merajai kelas ring di lomba BnR road to Candi Borobudur Cup I di lapangan Copong.

Anes Ugun pemilik BRT Siap bawa BRT Piala Pasundan.

Combat SF turun dengan kekuatan penuh di Road To Candi Borobubur Cup pekan lalu. Beberapa jawaranya di kelas kenari hampir turun semua. Sayangnya, hanya BRT yang tampil maksi. “Budak Badung lagi turun bulu. Tadinya mau di bawa ke Road To Candi Borobudur,” ujar Anes Ugun.

Bareta adalah burung karakter ngerol nembak dengan volume tembus. Bareta telah mengolesi beberapa gelar juara. Makin hari sksi bareta makin menggila, saat lomba di Priangan Timur Bersatu Cup 2 di Samarang  beberapa waktu lalu Bareta tampil joss dengan akselerasi buangan lagu-lagu kecil dan besar yang menekan. Klimaknya, saat lomba road to Candi Borobudur, bareta tampil brilian mengalahkan rival cadasnya.

Kru Combat SF Optimis Bareta makin menjulang prestasinya.

Bareta merupakan salah satu burung ring yang paling ditakuti di Priangan Timur. Di lomba-lomba mendatang, bareta akan menjadi ancaman serius penghobi muray batu ring nusantara. Soalnya, kualitas dan performa Bareta sudah teruji, baik di level regional maupu nasional.

Saat lomba kemaren, lawannya bukan hanya dari Priangan timur saja, namun jago-jago muray batu dari Bandung, Kuningan Banjar juga hadir. Ini menandakan bahwa prestasi enam bendera koncer merah digantangan BRT bukti sahih bahwa BRT patut diwaspadai dikemudian hari. “Performa burung lagi on fire. Mudah-mudahan kinerjanya tetap stabil dijalur juara,” ungkap Anes Ugun.   (sae milan)