Salah Satu Gantangan Tertua Di Jogja Yang Masih Exsis Dan Ramai Dikunjungi Peserta

LATPRES POSMA SEMBEGO SLEMAN JOGJAKARTA (29/10/2019)

Suasana sesi Cucak Hijau full peserta

Mediabnr – Gantangan Sembego diambil dari nama sebuah kampung yang letaknya di Utara Bandara Adi Sucipto. Awal berdirinya gantangan tersebut sekitar tahun 2006 yang digagas oleh komunitas penggemar burung berkicau seputaran Maguwoharjo. Sejak awal berdiri gantangan tersebut memakai juri Independent di seputaran wilayah tersebut. Dengan berkembangnya waktu gantangan yang dulu kecil, sekarang menjadi besar dan ramai peserta hingga lokasi bergeser ke Selatan tak jauh dari lokasi lama yang memiliki tempat yang luas dan nyaman. Untuk latber seminggu 3 kali yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu dengan tiket yang sangat terjangkau, sedangkan latpres jatuh pada hari Selasa akhir bulan. Latpres kemaren bisa dinyatakan sukses dan ramai. Beberapa kelas seperti Murai Batu, Cucak Hijau dan Kacer rata-rata full peserta.

Di sesi Cucak Hijau kelas Gold Coin Royal, Giok Sakti milik Anton Tepos Jepara yang dikawal Teddy BKS dan Anton Bonbin tampil sangat sempurna nyaris tak terbendung lawan-lawannya. Materi irama lagu kasar yang dibawakan dengan speed rapat serta tonjolan-tonjolan tembakan panjang yang diulang-ulang, mampu menghipnotis juri dengan hasil akhir meraih konser A mutlak tampil di sesi berikutnya. Performa Giok Sakti sedikit menurun mungkin karena kena panas matahari dan hanya menduduki peringkat 3 di kelas Bintang Gold Coin.

Sedangkan di kelas Utama Cucak Hijau/ Bintang Gold Coin Barca milik Pak Gino Jogja tampil memukau lagu mewah dilontarkan nyaris tanpa jeda didukung gaya jambul ngentrok dari awal hingga akhir sesi dan berhak memboyong tropy juara pertama serta uang pembinaan.

Sementara di sesi Murai Batu kelas Utama, kedasyatan Joyoboyo punya WW Angga Surabaya yang dijoki Ari Krupuk Jogja benar-benar memukau team juri. Tonjolan tembakan Cililin dilontarkan secara utuh dan panjang hingga di akhir penilaian menempati podium utama. Beberapa penonton menyebut penampilannya nyaris seperti Sarno milik Fitri BKS.
Di sesi Kenari standart bebas, aksi Kanjeng Mami Kenari F3 warna kuning besutan Kejuk Parikesit Klaten performanya sangat mewah. Tampil ngedur dengan lagu standart cengkok serta berdurasi panjang berhasil membukukan kemenangan Juara 1 di kelas Gold Coin Royal.

Di penghujung gelaran Lilik selaku Ketua menyampaikan banyak terimakasih kepada para peserta yang hadir. Sampai bertemu kembai di Latpres bulan depan dengan tempat yang sama. (TOBI/TYCKA)