Mediabnr – Berawal dari kegagalan ternak cucak rawa, seorang dokter di kecamatan Jatisyoso, Karanganyar – Jawa Tengah berhasil breeding murai batu jenis silangan nias dengan murai ekor putih , lahat. “ Paksa pasar murai batu sangat bagus, di banding cucak rawa yang penjualanya relative sulit, karena konsumenya banyakan kalangan menengah ke atas, “ kata dr. Mugiman , Kamis ( 29/12/2016) di kediamanya Jatiyoso selatan KUD Margo Mulyo.
Di kediamanya terdapat 10 pasang indukan murai batu silangan dari penjatan murai lahat dan betina nias balok. Kendati silangan mutunya malah bagus. Panjang ekornya, 15 – 20 cm, dengan bodi yang besar, dan paruh yang besar. Breeding yang sudah di mulai 2 tahun silam ini, sudah menciptakan anakan berprestasi di kontes burung berkicau.
Anakanya antara lain, murai batu Cerutu, Angras, Kadafi dan Jongor. Anak-anak murai batu itu, di suapin oleh pak dokter yang di bantu istri dan perawatnya. Kendati repotnya mengatur jadwal, karena banyak nya pasien. Namun, dokter yang aslinya dari Bekonang – Sukoharjo ini, masih sempat merawat penangkaranya.
Untuk menu penyuapan, baby murai batu kurang 7 hari di kasih por basah plus kroto yang bersih, kurang dari 3 hari di full kroto segar yang bersih ngak ada semut angkrangnya. Sampai umur 2 Minggu ( latihan nutul) di kasih ngepor basah, bila latihan nutul / makan sendiri di atas por basah di kasih kroto segar dan bersih. Umur dua Minggu di siapkan karamba dan di dalamnya di kasih tempayan kecil yang di kasih air buat mandi. Karena umur 2 Minggu keatas, bulu mulai rontok dan badan burung gatel.
Pemasaran anakan ring dr. Mugi sudah nyampai Tangerang dan luar pulau Jawa. “ Kebanyakan yang beli anakan saya, para perantau baik perantauan Jakarta, Tangerang, bahkan pulau Sumatra yang jadi pusat nya murai batu, “ terang sang dokter. Untuk anakan ring dr. Mugi yang masih trotol, sang dokter menjual Rp 2 juta. Sedangkan anakan ring dr. Mugi yang sudah umur 5 bulan ke atas di jual dengan harga Rp 5 juta tergantung trah nya.
Keistimewaan breeding murai batu, katurangan yang sempurnya, suaranya jernih dan juga paksa pasar nya yang stabil banyak peminatnya. Berbagai lapisan masyarakat. Banyak pengemar burung murai yang berprofesi sebagai dokter, salah satunya sahabat kita dr. Mugiman Jatiyoso, yang tiap bulan bisa memanen 7 – 8 anakan murai batu jenis ekor putih maupun silangan nias dan lahat.
Berikut ini tips ala dr. Mugiman untuk murai batu paska mabung atau rontok bulu. Murai batu yang mabung, harus full krodong dan di perbanyak hewanya untuk asupan makananya dan sedikit voer merk BnR. Bagi yang mau Tanya-tanya, bisa hubungi dr. Mugiman di 08122640321. Di tahun penangkaran nanti 2017, bisa di pastikan para brender-brender mulai bermunculan. Kicau mania pastinya banyak kebutuhan murai batu ring. (agus farrel)