Demi Latberan Pleman Cilik Rela Patungan

Juri BnR bersama kicaumania cilik

Juri BnR bersama kicaumania cilik

MediaBnR – Sebuah kisah inspirasi yang semoga dapat memberikan inspirasi pada teman-teman kicaumania sekalian. Kisah ini dimulai di saat seorang anak kecil bernama Ilmy Ardiansyah mengikuti sebuah sesi latihan bersama teman-teman sebayanya yang diadakan di rusun BCI Cengkareng pada hari Minggu, 10 April 2016.

Ia datang bersama 3 orang temannya, usianya rata-rata sekitar 10 sampai 12 tahunan. Ia mengikuti latihan ini dengan penuh semangat dengan tujuan dapat memenangkan kompetisi itu meskipun sebenarnya kondisi amunisi burung Pleci yang ia gantangkan masih jauh dari kata layak dan tidak sebagus dengan amunisi peserta lainnya.

“Pantau Ooom… Pantau Nomor 8…”

Rulli AR Selaku IP menyerahkan sangkar pleci

Rulli AR Selaku IP menyerahkan sangkar pleci

Saat sesi Pleci AMB dengan harga tiket 20 ribu sedang berjalan tidak henti-hentinya ia dan teman-temannya berteriak, “Pantau oom pantau nomer 8” . Namun apa boleh buat, sudah beberapa kali putaran juri pun Amunisi Pleci milik “Enon” julukannya tidak bunyi sama sekali hingga sesi dikelas AMB ini berakhir.

Namun semangatnya lah yang patut kita acungi jempol meskipun dia harus bersusah payah berdiri diatas kursi untuk mengambil sangkarnya yang akhirnya harus dibantu oleh panitia untuk mengambilnya yang saat itu bertugas dilapangan. Tidak hanya sampai disini, selidik punya selidik ternyata uang yang mereka belikan untuk tiket adalah hasil dari patungan dengan teman-temannya.

Hal ini lah yang akhirnya mendorong rasa simpati dari segenap jajaran juri  yang bertugas (Rully IP, denis, erfriyadi, eddy enno, insar, munir dan tiham) pada hari itu memutuskan untuk memberikan hadiah satu buah sangkar Pleci BnR untuknya sebagaimana bentuk apresiasi kepada para kicau mania cilik.

Air mata bahagianya merebak tak tertahankan lagi ketika ia menerima hadiah sangkar tersebut. Kiranya sepenggal kisah ini menjadi sebuah inspirasi kepada kicau mania lainnya untuk memberikan dukungan penuh kepada kicaumania cilik baik itu moril ataupun materil dimanapun mereka berada. Karena rasa semangat yang mereka miliki jauh lebih berharga dari sebuah materi. (RD)