BALI SHANTI CUP III

anis merah masih menjadi Icon Bali

Mediabnr – Untuk yang ketiga kalinya gelaran yang bertajuk Bali Shanti Cup III (BSC III) berjalan sukses,gelaran yang menjadi agenda tahunan di Denpasar khususnya pulau Bali ini menjadi event yang ditunggu tunggu kicau mania blok timur,event yang di kawal oleh MC gondrong/Mr Andy hingga tuntas itu dikemas dengan apik dan berjalan tanpa adanya protes yang fatal.belajar dari gelaran sebelumnya panitia terus meng evaluasi dan membenahi titik kesalahan hingga berujung pada kelancaran event pada tanggal 22 April 2018 tepatnya di lapangan Korem Udayana Denpasar Bali.

Mr Baim kaca mata turut serta pantau ditengah lapangan

I Wayan Sumiarta St (D’Yan) sang Inspirator di BSCIII

Event yang dikomandani langsung oleh Mr I Wayan Sumiarta St atau yang kerap dipanggil D’Yan ini patut di acungi jempol,pasalnya event yang hanya digelar 32 kelas itu mampu mendatangkan 1469 kontestan dengan satu Lapangan,tak hanya itu event yang bekerja bareng dengan salah satu organisasi perburungan Besar di tanah air (PBI) juga menuai pujian yang positif,menurut salah satu peserta dari kota Gianyar menuturkan bahwa event BSCIII cukup memuaskan karena para jawara tidak hanya itu itu saja,yang artinya para jawara tidak banyak diambil oleh para pemain besar,dan hampir semua yang masuk tiga sampai lima besar pemain biasa yang namanya hanya dikenal di kisaran local Denpasar & Bali,seperti yang kita lihat bersama dikelas murai batu tiket utama Fluto amunisi milik Mr Jun dari Gianyar mampu menyabet podium utama,padahal biasanya ticket utama hanya milik pemain besar, ini membuktikan panitia menjunjung tinggi Fair Play tanpa memandang milik siapa burung yang diatas,semoga gelaran seperti ini bisa dipertahankan di event selanjutnya,satu kata untuk panitia “Sukses untuk BSCIII” ungkap kicau mania Gianyar yang takmau disebutkan namanya.

Mr Andy gondrong terus kawal jalannya lomba hingga tuntas meski dalam kondisi kurang fit

Mr Jun Gianyar hantar murai batu Fluto ke podium utama dikelas utama

Saat ditemui diahir gelaran D’Yan salah satu sosok yang paling berpengaruh di BSCIII menuturkan,ini merupakan gelaran yang paling memuaskan,pasalnya dalam gelaran kali ini para jawara tidak didominasi oleh para pemain besar seperti event sebelumnya,sebab setiap kelasnya diawasi langsung oleh satu sampai dua pemain yang masuk dalam lapangan untuk turut serta dalam memantau kinerja burung.dan syukurlah para pemain bisa menerima hasil kinerja juri saat bertugas dalam tiap kelasnya.D’Yan juga menjelaskan tentang Grojokan Sewu yang bisa menghabiskan kelas cucak ijo hingga lima kelas berturut turut,”Grojokan Sewu (GS) memang pantas untuk meraih predikat burung terbaik”, kinerja GS patut diacungi jempol selalu stabil dari kelas awal hingga ahir,padahal di event sebelumnya (BSCII) GS hanya meraih podium utama beberapa kali saja dan dikelas lainya hanya masuk lima besar,dan pada saat itu amunisi dari Daeng Wahyu yang membawa mahkota sebagai burung terbaik dikelas ini.

sang legenda cucak ijo Mr Agung Tatto hanya mampu raih tiga besar bersama Super Sonic

Rolling Stone amunisi milik Mr Agus Gianyar diluar prediksi mampu sabet doble podium dikelas kacer non ring

Mr I Wayan Sumiarta tengah besama Crew BSCIII

Selain cucak ijo kelas yang cukup menarik perhatian adalah kelas ekor panjang/murai batu,dikelas ini panitia hanya menyediakan empat kelas,namun dikelas ini banyak bermunculan jawara baru seperti Fluto amunisi milik Mr Jun dari Gianyar yang turun perdana pasca mabung,Fluto dengan sempurna menyelesaikan kelas utama dengan menyingkirkan beberapa amunisi dengan nama besar,seperti GNR milik Erick Sanders 77 yang hanya mampu duduk dipodium tiga,sedang podium II disabet oleh AK 2017 milik Aba Umar Jatayu BC,selain Fluto amunisi non unggulan lainnya adalah Unyil amunisi milik Mr DiQi mampu raih doble podium sekaligus dinobatkan sebagai burung terbaik dikelas murai batu.

Mr Andy gondrong terus kawal jalannya lomba hingga tuntas meski dalam kondisi kurang fit

Erick Sanders 77 bawa trophy Single Fighter dan nobatkan Grojokan sewu sebagai burung terbaik di BSCIII

Unyil amunisi milik Mr Diky rebut dua podium dikelas murai batu dan nobatkan sebagai burung terbaik

Pada kelas hitam putih/Kacer panitia hanya menyediakan tiga kelas dengan satu kelas Ring,meski tak seheboh kelas ekor panjang,lovebird dan murai batu,kelas kacer masih lumayan banyak kontestan yang hadir,seperti Mr Uchin kuku macan dengan amunisinya Mandau Dayak,Tragedi milik H David,Hercules milik Mr Edy Olympic,akan tetapi debuatan baru muncul tanpa diunggulkan sebelumnya,Rolling Stone(RS) amunisi milik Mr Agus gianyar dengan menyapu dua podium utama.

Tepat pukul 17.30 Wita gelaran Bali Shanti III (BSCIII) diahiri dengan penyerahan mahkota Bird Contest dan Single Fighter,pada gelaran kali ini mahkota BC dibawa pulang oleh Duta Paku Alam,sedang mahkota Sf harus dibawa pulang sang pemilik Gerojokan Sewu yakni Mr Erick Sanders 77 Lumajang.seluruh kerabat kerja yang diwakili oleh orang Nomor satu di BSCIII I Wayan Sumiarta ST (D’Yan) mengucapkan banyak terimakasih atas segala atensi dan kehadirannya kepada seluruh kicau mania Jawa Bali,mohon maaf atas segala kekurangan dan sampai jumpa di Bali Shanti III di tahun depan.

Baca Juga : Daftar Juara Bali Shanti Cup 3 (22/4/2018)