Jangan heran burung kacer milik Yance yang diberi nama Bintang, rutin disemprot air es tiap pagi buta. Itu justru membuat Bintang juara di tingkat latber yang kerap diikuti di Sepanjang, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Apakah burung tak menggelepar kedinginan? Itu mungkin pertanyaannya. “Awalnya tentu, ya, tapi lama-lama jadi biasa. Asal dilakukan rutin, burung tak masalah,” jawab Yance.

Yance,Pemilik&Perawat Kacer handal (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Yance,Pemilik&Perawat Kacer handal (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Itu untuk menghindari burung mbagong/mbalon/kembung (mbedesi-Jawa) di saat lomba. Mbagong adalah julukan saat kacer membusungkan dada di gantangan lomba. Dada dibusungkan, tapi kicauan tak keluar. Kicaumania meyakini, jika burung bertingkah begitu berarti mentalnya jatuh.

Maka, “Pilih burung yang pemberani, tidak takut pada manusia. Untuk melatih, tempatkan di lokasi yang sering dilewati orang. Stamina kacer harus tetap fit, rawatan harian dilakukan secara teratur dan kontinyu,” tutur Yance.

Salah satu rahasianya, pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, burung disemprot air es, sampai basah kuyup. Lantas diangin-anginkan sambil dikasih jangkrik 7 ekor. Kemudian dijemur hingga pukul 10.00

Pemberian ekstra fooding, yakni kroto, semingu sekali tiap Rabu. Itu pun nggak banyak, cuma 1 sendok makan. Guna menjaga kestabilan birahi, tambahkan ulat hongkong 3 ekor, menjelang lomba.

Soal mandi es, apa manfaatnya? “Mandi air es membikin badan sintal, kondisi fit, dapat meredam puncak birahi yang berlebihan. Ketika digantangkan, tampilan tetap prima hingga akhir waktu penilaian,” jawabnya.

Bagaimana logikanya? “Kalau kondisi birahi memuncak di pertengahan lomba, burung akan berulah mbagong. Maka, habislah riwayatnya,” jawabnya. Dengan rutin disiram air es, birahi diturunkan secara rutin. (Sugeng, Red)