Anakan trah juara Bird Farm
Wonogiri (MediaBnR.Com) – Gaya yang ngeplay, nangkring dan membongkar isian lagu burung-burung merupakan salah satu faktor jenis burung ini diminati para kicaumania. Pemeliharaan yang mudah, harga yang lumayan mahal dan juga gengsi bagi yang mempunyai burung murai batu.
MediaBnR.Com menyambangi rumah milik Wisnu Suroso yang beralamatkan di Pengkol, Jatiroto, Kab. Wonogiri. Di kediaman Wisnu Suroso ditangkar murai trah juara sekitar 20 pasang.
“Penangkaran ini mengalami pasang surut, kemarin juga saya mengalami kebobolan 7 ekor indukan murai. Kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah,” kata Wisnu.
Wisnu sang pemilik breeding murai Bird Farm Jatiroto
”Sekarang ini penangkaran fokus trah juara. Dengan harga anakan Rp 3.000.000 per ekor,“ lanjut Wisnu kepada tim MediaBnR.Com.
Tiap bulan breeding ini mampu menghasilkan kurang lebih 10 ekor anakan yang kesehariannya dirawat oleh Hartono. Untuk ansumsi makanan, murai ini dikasih jangkrik, kroto segar dan poor merek BnR. Dengan dikurangi biaya perawatan, laba bersih breeding ini sekitar Rp 10.000.000.
Murai Ninja, anakan Bird Farm yang berprestasi
Tempat breeding murai Bird Farm
Untuk indukannya, penangkaran ini saya ambil dari burung-burung yang sudah berprestasi di lapangan, minimal burung yang gacor prospek buat dilombakan. ”Murai ‘Ninja’ yang kemarin juara di KMT, Pacitan Jawa Timur dan Wonogiri juga hasil dari penangkaran ini,” kata Yanto BMS yang menjadi kepercayaan Wisnu.
Pegawai pelayaran ini merupakan sosok yang bertangan dingin. Selain menangkar murai batu trah juara, Wisnu Suroso juga menangkar cucak rowo 10 pasang dan jalak bali serta jalak suren beberapa pasang.
Semoga di tahun 2016 burung yang memakai ring yang dilombakan, supaya populasi burung bisa terjaga dan tidak punah. MediaBnR.Com melaporkan dari Pengkol, Jatiroto, Kab. Wonogiri. (agus prasetya)
