Anakan Biola & Par Blue (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Anakan Biola & Par Blue (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Surakarta (MediaBnR.Com) – Ketika sebagian orang mulai meninggalkan love bird warna karena dianggap mulai redup sinarnya, Yuli justru semakin fokus dengan memilih pada warna-wanra eksotis yang sedang ngetrend. Bergabung dengan sejumlah grup di media sosial, bahkan juga mengembangkan grup sendiri yang kini beranggotakan ribuan orang, membuat Yuli semakin eksis dan berada di garis depan dalam hal up date warna-warna atau jenis-jenis yang sedang in.

“Saat orang-orang masih heboh oleh Lutino misalnya, saya mulai beralih ke warna eksotis, entah blorok, hingga ke jenis yang waktu itu baru sedikit orang yang meliriknya, yaitu Par Blue. Selain Par Blue, sekarang saya juga dikenal spesialis untuk jenis Biola dan Black Jack,” ujar Yuli.

Di kediamannya Palur Asri, Solo Timur, ada puluhan pasang love bird jenis-jenis yang memang masih terbilang cukup langka. “Saya sengaja membatasi, tidak mau terlalu banyak, tetapi juga tidak sedikit-sedikit amat. Cukup lah.”

Maksudnya, supaya bisa cepat bergerak mengikuti perkembangan. “Selain breeding, saya kan jualan. Artinya kalau ada yang suka dan cocok, ya saya lepas. Kadang ada yang naksir anakan, ada yang bakal indukan, ada pula yang mengambil indukan yang sudah produk atau bahkan membawa telur atau anak. Apa yang dicari, akan saya usahakan untuk memenuhinya.”

Salah satu anakan Par Blue yang lahir di kandang Yuli sendiri  dengan ring Exotict LB adalah jenis Blorok Violet. Setelah gambar anakan tersebut diupload di grup Exotict yang beranggotakan sekitar 6 ribu orang, diakuti sebagai yang terbaik saat ini dan benar-benar tiada duanya.

“Anggota grup di FB ini 6.000 orang, orang Indonesia sekitar 5.000, sisanya yang seribu orang dari berbagai negara lain. Diakui yang masih kombinasi warnanya belum ada duanya. Burung ini belum lama dipindah ke kandangnya Yanto Ikan Klaten. Yanto ikan juga sekaligus mengambil indukannya dan bahkan juga beberapa pasang induk dan calon induk lainnya, yang kalau ditotal sekitar Rp 200 juta nilainya,” tambah Yuli.

Anakan Yuli, Dikoleksi Yanto Ikan Klaten (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Anakan Yuli, Dikoleksi Yanto Ikan Klaten (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Setelah aksi Yanto, puluhan koleksi Yuli yang lain, baik yang masih anakan, indukan, maupun bakal induk, langsung diserbu penggemar love bird eksotis lainnya. Yuli mengaku sempat kosong stok selama dua pekan terakhir.

Untuk mengisi stok, Yuli pun mendatangkan puluhan ekor Black Jack, terutama yang jenis blorok yang harganya masih relatif tinggi. “Black Jack atau topeng hitam pada pipi, yang warna standar pasaran sekitar 1 juta rupiah, tapi kalau yang blorok masih lumayan tinggi sekitar 4,5 juta per ekornya.”

Sepasang Black Jack yang Seekor Tembus 4,5 Juta (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Sepasang Black Jack yang Seekor Tembus 4,5 Juta (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Dalam pekan ini juga baru datang lagi 13 ekor Par Blue. Menurut Yuli, 13 ekor ini juga memilih yang terbaik di antara yang lain. Yuli pun memastikan stok ini akan segera ludes dalam satu pekan ini.

“Untuk warna eksotis seperti Par Blue, Biola, dan Black Jack, saya yakin trendnya masih lama, karena selain burungnya masih terbatas, penggemarnya juga masih terbatas pada kalangan yang memang benar-benar penggemar betulan. Kalau penggemar biasa atau orang kebanyakan yang mulanya tidak pernah mencari kok mulai membicarakan Par Blue, itu gejala akan booming dan harga akan segera jatuh bebas. Sampai sekarang tanda-tanda seperti itu belum ada, artinya jenis burung yang satu ini masih akan tetap menempati kasta teratas dalam hal love bird warna eksotis. Saya kira sampai 5 tahun ke depan masih akan tetap bertahan.”

(Foto: Eka/MediaBnR.Com)

(Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Euwing yang Sedang Ramai Jadi Pembicaraan (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Euwing yang Sedang Ramai Jadi Pembicaraan (Foto: Eka/MediaBnR.Com)

Burung-burung Par Blue dan Black Jack impor, umumnya masih warna standar atau polos. Di tangan peternak Indonesia, baru di kros sedemikian rupa supaya menghasilkan warna yang lebih eksotis. Kelebihan Par Blue, saat dikros dengan jenis lain, keturuannya tetap membawa sifat par blue. Misal dikros dengan warna blorok, saat anaknya ada unsur bloroknya, maka menjadi Par Blue Blorok, tinggal wara bintik bloroknya seperti apa, apakah ungu atau violet yang kini lagi ngeren, biru, atau mungkin hijau.

Kreativitas dalam mengkros love bird supaya menghasilkan anakan yang semakin eksotis, itulah kelebih para breeder di Indonesia, termasuk yang dilakukan oleh Yuli Exotict LB dari Palur, Surakarta. Untuk info lebih lanjut tentang hal-hal berkaitan breeding Yuli Exotict Love Bird BF, bisa untuk menghubungi di nomor ponsel 085647138200 atau Pin BBM dengan nomor 2A41ADB1. (Tobil-Kadir)