Di pasaran banyak dijual burung (jenis apa saja) bakalan. Masih liar, selalu terbang, kadang menabrak sangkar. Berikut cara menjinakkan secara ekstrem, berdasarkan pengalaman Robby, kicaumania dari Kediri, Jatim.

Burung Kenari liar_miniBurung bakalan hasil tangkapan dari alam, tidak bisa langsung beradaptasi dengan sangkar. Dan mau tak mau anda harus merawatnya lebih intensif supaya burung dapat jinak, atau setidaknnya sedikit mengurangi keliarannya.

Dalam prosesnya secara alami, menjinakkan burung perlu waktu yang relatif lama. Tapi ada cara ekstrem agar burung cepat jinak. Menurut Robby, ada 3 kunci yaitu; penempatan sangkar, pemberian makan, dan cara memandikan.

Paksa di Tempat Ramai

Ketika membeli burung kicauan liar (takut ditempat ramai), jangan meletakkan gantangan di tempat sepi atau tersembunyi. Kebanyakan kicaumania ketika mengetahui burung terlalu liar, akhirnya menggantung di tempat sepi dan tersembunyi. Tujuannya agar burung tersebut tidak kelabakan.

burung pleci liar

Cara itu justru keliru. Seharusnya gantung saja ditempat ramai, pilih tempat yang dilalu-lalangi orang. Tapi untuk sementara posisi gantungan agak ditinggikan. Biarkan piaraan baru tersebut beradaptasi dengan kondisi ramai dalam rentang waktu sepekan.

Setelah itu posisi gantungan sedikit diturunkan, sepekan berikutnya posisi gantungan turunkan lagi, hingga sampai titik normal penggantungan burung. Bila tempat tinggal anda dekat jalan raya, biasakan gantung burung di halaman rumah dekat jalan raya.

Pada awalnya pasti burung yang anda miliki akan semakin liar dan kelabakan dalam sangkar. Resikonya bulu-bulunya akan rusak, akibat tingkahnya yang liar. Jika benar-benar liar, maka akan banyak luka atau berdarah di sekitar paruhnya.

Melihat kondisi itu tak perlu khawatir. Proses ini harus dilalui. Toh akhirnya bulu yang rusak tumbuh kembali, luka bisa sembuh seperti semula. Dibalik pengorbanan tersebut, dalam waktu kurang lebih satu bulan, hasilnya sudah dapat dilihat, burung akan jinak.

Kosongkan Tempat Pakan

Pemberian makan usahakan burung benar-benar dalam keadaan lapar. Kosongkan tempat pakan menjelang malam. Dengan begitu pada pagi hari ia akan kelaparan. Pada kondisi tersebut berikan jangkrik dengan bantuan lidi. Bila burung tidak mau mematuk, jangkrik tarik kembali.

 

Biarkan lima atau sepuluh menit, kemudian ulangi pemberian makan seperti semula. Bila burung tetap tidak mau mematuk jangkrik, tunda lagi begitu seterusnya hingga burung mau mematuk makanannya. Tetapi bila hingga siang burung tetap tidak mau mengambil makanan dari lidi, tinggalkan jangkrik pada tempat pakan.

Jika burung sudah mau memakan jangkrik dalam tempat pakan, sorongkan kembali pakai lidi seperti cara diatas. Burung digoda beberapa saat, mau atau tidak mendekat atau mengambil makanan dari yang disorongkan. Saat burung mulai menyambar makanan, coba lagi hingga burung agak kenyang.

Setelah itu tempat pakan diisi dengan kroto, porsi pemberian kroto jangan terlalu banyak. Satu sendok teh sudah cukup. Pada siang hari ulangi lagi memberi jangkrik dengan lidi. Begitupun pada sore harinya. Jika burung sudah terbiasa diberi makan jangkrik dengan bantuan lidi, coba memberi makanan dengan tangan anda sendiri.

Perlakuan diatas sebenarnya tujuannya agar burung merasa kelaparan dan akhirnya makannya bergantung pada pemiliknya. Dengan perlakuan tersebut akhirnya memaksa burung untuk berani pada manusia. Sementara itu tempat pakan biarkan kosong dan hanya diberi makan secukupnya.

Tetapi bila ada keraguan dalam diri anda dan takut burung mati, berikan empat hingga lima jangkrik pada pagi hari dan tiga atau empat jangkrik pada sore harinya. Sementara itu jangan diberi makan tambahan pada tempat makannya, hingga burung benar-benar menjadi jinak. (rds)