Orang Jawa Barat menyebutnya Anis Cacing. Orang Bali menyebutnya Punglor Merah. Orang Barat menyebutnya Red Anis.

Burung Anis Merah

Anis Merah (Foto: Awank/MediaBnR.com)

Tingkah burung yang satu ini kadang memusingkan kepala perawat. Karakter burung satu ini memang agak antik, tidak seperti burung-burung yang lain. Anis Merah ada yang suka jangkrik banyak, ada yang tidak suka. Ada juga yang harus pakai kroto, ada yang pakai cacing. Semua hal itu memang harus kita pelajari, karena setiap burung memiliki karakter berbeda dari lainnya. Ada beberapa cara untuk melihat karakter  burung anis merah yang patut Anda simak.

Anis Merah mempunyai sifat yang cukup unik, bilamana tidak muncul birahinya, maka tidak akan ada namanya teller. Tapi kalau kelebihan birahi, maka burung ini akan galak dan bisa di pastikan tidak akan menunjukan gaya teller-nya. Jadi memancing birahi Anis harus extra pas.

Cara singkatnya adalah Anda hanya cukup meluangkan waktu untuk memantau burung tersebut. Maksudnya, Anda harus memantau segala aktifitas burung Anda. Mulai dari makan jangkrik dengan porsi standar misalnya 2 ekor jangkrik. Kemudian dimandikan, dan setelah itu gantangkan. Pada saat burung sudah digantangkan gantangkan, perhatikan reaksi dari burung tersebut. Kalau burung tidak mau bunyi, berarti ada menu tambahan yang harus kita berikan. Bisa kroto ataupun cacing. Untuk cacing sendiri, cobalah dengan memberi sepotong dulu untuk melihat reaksinya.

Kalau sudah diberi belum ada reaksi, kita coba seekor cacing dipotong kecil-kecil (usaha ini harus dijalani selama seminggu).  Setelah seminggu pasti ada perbedaan. Kalau nasib baik, burung akan teller. Kalau belum juga, maka tindak selanjutnya adalah memberi kroto.

 

Pernah bermasalah dengan anis merah? Jika Anda punya tips atau masalah lainnya, silakan berbagi melalui kotak komentar di bawah ini.

Selamat mencoba

(Evan)