(Foto: ist)

(Foto: ist)

Ada beberapa hal yang yang harus diperhatikan agar burung cendet (pentet) mau kerja secara maksimal ketika di lapangan lomba. Berikut tip dan triknya ala Santos Kaliangga SF.

Pahami Karakter Cendet

Memahami karakter cendet artinya si pemilik/perawat harus bisa mengetahui apa yang dikehendaki burung yang kita rawat. Misalnya, di pagi hari saat buka kerodong, burung terlihat ogah mandi atau sedikit lesu (njekukruk-bahasa Jawanya). Kalau terlihat seperti itu, menurut Santos Kalingga SF, kita tidak usah memaksanya untuk mandi. Cukup dijemur saja, dengan waktu penjemuran dalam kondisi burung seperti itu jangan terlalu lama, cukup 10 menit, setelah itu cendet diangin-anginkan saja.

Lalu, jika kerodong dibuka, burung terlihat ogah-ogahan untuk dijemur. Kalau cendet terlihat tidak  mau dijemur, cukup ditaruh di teras untuk diangin-anginkan saja. Selanjutnya, berikan extra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat, belalang, dan sebagainya.

Solusi lain yang kerap dilakukan Santos adalah menjemur burung dalam kondisi dikerodong. Tapi penjemuran model ini harus selalu diimbangi dengan pemantauan terhadap kondisi burung.

Perhatikan kondisi cendet Anda mulai dari bulu, ketajaman sorot matanya, kotoran, dan polah tingkahnya atau aktivitasnya.

Berdasarkan pengalaman Santos, penjemuran dalam kondisi dikerodong bisa membuat cendet yang semula lesu menjadi aktif kembali.

Jika sudah mengetahui karakternya, kita bisa memberikan perawatan harian secara rutin dan teratur. Pola rawatan ini diusahakan tidak mudah diubah-ubah, agar burung selalu dalam kondisi prima.

(Foto: ist)

(Foto: ist)

Menstabilkan Birahi

Langkah selanjutnya adalah menstabilkan birahi burung cendet. Di sini perawat harus mengetahui apakah birahi cendetnya terlalu tinggi atau kurang birahi. Bagaimana mengatur birahi burung cendet agar bisa tepat, atau klik dengan pola perawatannya? Santos menjelaskan, jika cendet mengalami over birahi, ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain:

Melakukan terapi mandi malam. Penjemuran yang semula 3 jam bisa dikurangi menjadi 2 jam.

Porsi EF seperti kroto, jangkrik atau ulat hongkong dikurangi. Lakukan pengembunan mulai pukul 05.00. Sebelum digantang di arena lomba, burung bisa dimandikan dulu setengah basah, lantas di gantang.

Hanya saja, menurunkan porsi EF tidak boleh dilakukan secara drastis, karena akan membuat burung kaget dan malah ngedrop. Hal tersebut bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan cendet itu sendiri.

Birahi pada burung cendet, khususnya yang biasa dilombakan, memang harus balance (seimbang). Itu semua bisa dicapai melalui pemberian EF secara tepat, dan pola rawatan harian secara tepat pula. Terkadang, burung ketika masih di rumah dan hendak dibawa ke lapangan dalam kondisi birahi yang optimal. Namun faktor perjalanan membuat kondisi birahinya berubah, biasanya menurun (kurang kondisi), terutama akibat kelelahan. Ini biasa dialami pemain cendet yang menempuh perjalanan cukup jauh (minimal 3-4 jam perjalanan darat).

Intinya bagaimana caranya kita mengetahui titik ternyaman yang paling disukai cendet tersebut, karena sebenarnya cendet adalah burung yang gampang-gampang susah karena memiliki karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Memelihara minimal lebih dari satu

Ada siasat lain dari Santos dalam menjaga kestabilan birahi cendet, yaitu memelihara sejumlah burung sejenis, minimal 2-3 ekor. Bahkan di rumah Santos ada 16 ekor cendet. Selain dapat saling memaster antara cendet yang satu dan cendet lainnya, memelihara minimal 2-3 ekor cendet juga bisa menjaga birahi cendet agar tidak terlalu memuncak. Sebab, setiap cendet bisa menyalurkan birahinya melalui ocehan sahuh-sahutan.

(Foto: ist)

(Foto: ist)

“Kalau saya pribadi, burung masteran untuk cendet seperti lovebird, tengkek buto, burung gereja, kenari, jangkrik, dan belalang, itu sifatnya hanya sebagai burung pendamping saja. Lebih efektif jika menggunakan suara cendet asli,” jelas Santos.

Menurutnya, seekor burung cendet lebih mudah merekam suara sesama cendet lainnya di dalam rumah, baik saat beristirahat di siang hari dan malam hari, maupun ketika burung sedang mengalami proses ganti bulu (mabung).

Kondisikan Cendet Saat di Lapangan

Perawatan cendet jelang lomba, misalnya H-2 atau H-1, untuk kali ini, Santos hanya ingin fokus ke kondisi cendet jelang lomba, khususnya ketika burung sudah tiba di lapangan atau arena lomba.

Hal ini bisa kita lihat dari perilaku yang merapikan bulu-bulunya, sorotan matanya tajam, kotorannya juga terlihat bagus (tidak mencret), dan lain-lain. Semua ini menandakan burung dalam konsidi siap tempur. “Kalo sudah klik dengan burungnya, pasti perawat bisa merasakan apakah cendet ini mau tempur kerja di lapangan atau tidak,” tegas Santos. (Klosts/Zulius)