Popularitas lovebird warna boleh jadi sudah menurun, tetapi bukan berarti tidak ada lagi pemain yang melombakannya. Hervi Siahenenia atau lebih dikenal dengan sebutan Papua adalah salah satu kicaumania yang selalu melakukan terobosan baru di bidang spesialisasinya tersebut.

Lovebird bernama Sniper miliknya, misalnya, adalah salah satu gaco yang jarang dilatih dan dilombakan, tetapi selalu bisa masuk posisi 10 besar di gelaran besar seperti Piala Raja. “Asal kita tahu karakter gacoan kita, dipastikan tidak sulit memolesnya di arena lomba,” cetus Papua saat ditanya rahasia perawatan sang jagoan.

Lovebird Monik Milik Papua (Foto: Kadir/MediaBnR.com)

Lovebird Monik Milik Papua (Foto: Kadir/MediaBnR.com)

“Tidak ada batasan kriteria untuk memiliki satu jagoan seperti lovebird. Bisa saja jagoan kita harganya mahal dan dari trah tertentu. Tetapi belum tentu dan tidak otomatis juga sebagai jaminan milik kita akan merajai setiap arena lomba. Seperti sekarang ini, saya punya lovebird blorok merah (red suffesion) yang memiliki warna pastel hijau kepala mas dengan siraman totol warna merah disekujur tubuhnya bernama Monik. Orang pasti menilai Monik lebih pantas diturunkan di kontes kencantikan daripada suara. Saya bilang tunggu dulu, lihat dulu talentanya. Karena ketika diturunkan di beberapa arena lomba suara seperti even Walikota Cup Magelang, Monik bisa raih juara 1,” paparnya mengungkapkan.

Lebih lanjut Papua menjelaskan, rawatannya sebenarnya biasa-biasa saja. Burung dikeluarkan dari ruangan jam 7 pagi, kemudian dimandikan. Mandi harus total tanpa mengenai kepala setelah itu dijemur, harus sampai tuntas di siang hari, karena Monik suka sekali dengan panas. Setelah proses penjemuran menurutnya burung harus diangin-anginkan di tempat yang sudah ditentukan, lalu ditempatkan di ruangan yang sudah disiapkan buat masing-masing burung dengan tujuan agar lebih nyaman.

“Untuk pakan, selain diberi milet putih, Monik juga diberikan sayuran kangkung dan asinan serta diberikan bola tujuannya agar bisa bermain yang bertujuan mengurangi birahi yang berlebihan dan stress. Menjelang lomba cukup dikrodong lalu dibawa ke lapangan. Lalu perawatan di lapangan sama seperti harian dengan tujuan agar tidak kaget dan stress,” papar Papua yang diamini oleh Putri Wijayanti, sang istri yang juga ikut merawat gacoan sang suami.

Dalam tahun ini Monik disiapkan untuk menggantikan lovebird Sniper yang mabung untuk eksis di lomba Liga BnR Jogja-Jateng, Anniversary TKKM, dan WMP Cup 2.(Kadir/Jtyk)