Kudus (MediaBnR.Com) – Lomba yang diselenggarakan oleh JNV-F BC Kudus, Jawa Tengah (09/11) kali ini teraih sukses, selain tidak ada protes juga sistem non teriak berhasil diterapkannya. Selain itu juga sistem nominasi berhasil di jalankan dengan baik, sehingga kepuasan peserta bisa terwujud.

Team Panitia JNV-F Kudus Berpose Usai Lomba Sukses (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

Team Panitia JNV-F Kudus Berpose Usai Lomba Sukses (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

“Kita mencoba menyesuaikan membuat lomba seperti gelaran BnR, dari bendera cuma A & B, sistem nominasi, hingga non teriak sampai saat ini berhasil kita jalankan tanpa ada kendala. Dengan penerapan seperti ini banyak kicaumania yang mendukung dan menyukainya,” ungkap Cak Ndung kepada wartawan BnR.

Incognito nama cendet milik Gunawan Mr Loper Semarang, berhasil menguasai di kelas utama yakni Kelas Watu Laga. Dengan gaya nagen diimbangi dengan tonjolan-tonjolan dahsyat, namun di kelas berikutnya Kelas Panjul berhasil digantikan oleh Darah milik Dr Firman asal Sulursari Purwodadi, ternyata ke-2 nya merupakan sahabat yang baik dan berada dalam 1 payung kekeluargaan yang sama yakni dari asrama Kemuning Semarang.

Asrama Kemuning Mr. Loper Smg Kuasai Kelas Cendet (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

Asrama Kemuning Mr. Loper Smg Kuasai Kelas Cendet (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

Usut punya usut ternyata Darah milik Gunawan Santoso Mr Loper Semarang telah dipinang oleh Dr Firman asal Sulur Sari Purwodadi dengan harga yang fantastis. “Terus terang Darah sudah bukan lagi milik saya karena telah dimahar oleh dr Firman, dan di even ini baru kita bisa bertemu untuk lomba bareng juga serah terimanya,” papar Gunawan Santoso pemilik Mr Loper Semarang.  Bertahan di posisi runner up ada Rossi milik Agus Kudus dan di susul oleh AQJ milik Benk2/ Ma2n dari BnR Jateng.

Pemain kawakan juga ikut memeriahkan di acara ini yakni Mr Andi MP Jepara, bukan murai batu yang dibawanya melainkan hanya seekor kacer yang bernama Alexis juga ikut menyemarakkan gelaran ini. “Memang saya hanya bawa Alexis saja karena murai batu andalan saya sudah saya mainkan minggu lalu di Pati, sebagai bentuk silaturahmi saya tetap hadir dan membawa burung untuk ikut mensukseskan acara di sini,” aku Andi MP yang bergegas pulang setelah sesi Kacer Panjul usai.

Mr Andi MP Andil dengan Alexis (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

Mr Andi MP Andil dengan Alexis (Foto: Herlambang/MediaBnR.com)

Di kelas yang paling ramai peminatnya masih jatuh di Kelas Lovebird, pemain asal Kota Ambarawa pun mencoba membuktikan ketangguhan jagoannya yakni Hanna. Meski di Kelas Watulaga, Hanna hanya bisa mendapat bendera nominasi saja tak puas ikut kembali di Kelas Panjul, Hanna berhasil duduk di peringkat ke-3. “Saya akui lawan-lawannya main di kota Kretek ini sangat berat, hampir semua lovebird nembak panjang sekali dengan durasi yang luar biasa. Untung Hanna masih bisa mengimbanginya,” terang Bambang Dolog yang beken di Kelas Cendet. Selain itu muncul nama Remots milik Kodir asal Kudus di Kelas Watulaga.(LamBanK)