Danger Menyodok, King Cobra Sapu Bersih Peserta Tembus 1135

Mediabnr – Gelaran even spektakuler yang rutin diselenggarakan tiap tahunnya sudah menjadi agenda kicaumania untuk selalu meramaikannya, Bupati Jepara 2017 (16/4) yang digawangi oleh Andi MP tetap berjalan sukses meski ada bebrapa factor X yang tidak diharapkanbermunculan mendekati lomba. “Saya Bismillah aja meski ada aja cara orang untuk gembosi lomba ini, ada yg bilang kalo masuk lokasi lomba ditarik tiket mahal agar pemain ngga  jadi ke lomba yg lokasinya di dalam suatu obyek wisata ada juga yang nyiapin armada gratis untuk ke lomba yang jadi eo nya bahkan ada juga yg krn dia tidak ditugaskan menjadi juri bikin acara ngadain lomba dadakan dengan tiket yang murah dan hadiah yg mewah. Untunglah pemain burung sekarang cerdas-cerdas mereka bisa memilih mana yg terbaik utk tujuan lombanya, alhamdulillah gelaran ini mencapai 1135 peserta,” papar Andi MP penyelenggara gelaran ini.

King Cobra digelaran ini mampu sapu bersih dengan andalan variasi lagu yang bervariatif didukung volume yang dahsyat serta gaya getar full buka ekor tampil secara maximal, kacer milik Mr paul Wina Jepara berhasil menghantarkan Jepara Bersatu  mendapatkan juara umum bird club. Masih dari kota ukir dikelas murai batu berhasil digenggam oleh gaco milik Haji Sentot mengusung RW SF dengan andalkan Paddle Pop mampu bertanding dengan burung-burung papan atas dengan umur jauh lebih tua darinya. “Syukur Alhamdulillah Paddle Pop mampu menunjukkan kwalitasnya hingga dikelas murai batu Wakil Bupati bisa menduduki podium runner up, meski umurnya masih menginjak 8 bulan namun mentalnya ga mau kalah dengan burung murai batu senior jauh diatasnya,”ucap beberapa crew RW SF kepada BnR.

Danger cendet milik Gerry All In berhasil menyodok dikelasnya, dengan melesat naik 1 peringkat yang sebelumnya dikelas Wakil Bupati  hanya masuk 3 besar namun dikelas berikutnya yakni kelas Pariwisata Danger mampu naek peringkat ke posisi runner up,ini membuktikan bahwa danger merupakan burung cendet stabil yang selalu langganan juara. “Danger tipikalnya roll speed tembak dengan materi lagu cililin, gereja tarung, srindit, kolibri, sogok ontong, dan pukulan mematikan ting-ting seperti tukang bakso dengan volume dahsyat,”terang Ateng oek-oek yang merawat keseharian gaco milik Gerry dimana gaco satunya John Mayer masih dalam kondisi mabung. Juga hadir dari Gubug ada Arga Motor  yang mengibarkan bendera Pandanaran SF dengan andalkan Candidat meski sudah kerja maksimal dengan volume tembakan dahsyat sering dikeluarkan namun kurang beruntung tidak memperoleh bendera koncer dari para juri hanya masuk juara 5 dikelas Pariwisata.

Kelas pleci berhasil dikuasai oleh gaco milik mas Pur NCBC Jepara dengan menang nyeri, ini merupakan kemenangan ke-5 kalinya digelaran Bupati Cup Jepara sejak tahun 2013 hingga saat ini Hulk nama pleci andalannya selalu mengukir prestasi juara 1 digelaran ini. Juga hadir dari team pleci mania Bojonegoro secara rombongan meramaikan gelaran ini dengan tujuan mengangkat duta Pleci festival Bojonegoro tanggal 30 April 2017 juga sebagai duta Kapolsek  Trucuk Cup yang rencana diselenggarakan tgl 16 mei 2017. “Selain meramaikan gelaran Bupati Jepara Cup ini kami juga ingin mengajak kicaumania meramaikan gelaran kami kedepan yang sudah dijelaskan nama even dan tanggal mainnya, mohon dukungan dan partisipasinya supaya even kami nanti bisa meraih sukses,” ucap Lugianto kepada wartawan BnR.

“Alhamdulillah Piala Bupati Jepara tahun ini bisa mencapai 1.135 peserta, Terima kasih buat semua yg mendukung event tahunan Jepara ini dan khusus buat panitia, tdk ada kata yang bisa saya sampaikan kecuali kalian luar biasa, Walau kita bukan satu team dalam lomba sehari-hari dan berbeda-beda EO tapi kalian sangat kompak dan mendukung kami dalam gelaran ini. untuk rekan kicaumania yang sudah hadir sampai akhir, kalian istimewa. Mohon ijin mungkin ini lomba piala Bupati Jepara yang terakhir kami gelar karena melihat sikap beberapa pemain khususnya orang Jepara sendiri yg sangat arogan, sungguh sy kecewa! apa mereka tidak sadar kalau kita itu menjadi tuan rumah? Padahal burung mereka jg sudah juara? apa saat mereka mengadakan lomba,  lombanya juga lebih baik dari lomba orang lain? kalo memang ada komplain harusnya bisa bersikap dewasa, akan lebih terhormat kalo menyampaikan komplain dengan jiwa yang satria, Semoga tahun depan ada yang menggantikan saya menyelenggarakan event kebanggaan orang Jepara ini. sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas semua kekurangan karena kami selaku  panitia adalah manusia biasa,”ungkap Bapak Andi MP diakhir acara. (LamBaNk)