Juri Lomba berkicau

Juri Lomba berkicau (Dok. mediabnr.com)

Lomba burung berkicau dewasa ini sudah mulai menjamur di berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari even-even yang biasa kicaumania adakan di setiap daerah. Mulai dari even yang bertaraf lokal maupun yang bertaraf nasional. Dengan banyaknya kegiatan-kegiatan tersebut maka hal ini dapat membuktikan bahwa dunia perburungan Indonesia sudah mulai menampakkan kemajuan yang sangat membanggakan.

Berbicara tentang kegiatan lomba burung berkicau yang ada di Indonesia tak lepas dari kata menang dan kalah. Hal tersebut menjadi tanggungan dari peran seorang juri di lapangan dalam memutuskan burung siapa yang terbaik. Sudah menjadi beban dan tanggung jawab dari para juri untuk bekerja secara profesional di lapangan.

Oleh karena itu mental para juri haruslah kuat dan mempunyai jiwa profesionalisme dalam bekerja. Tak hanya itu para juri harus membekali diri dengan pengetahuan dan wawasan luas tentang burung. Hal yang terpenting dan mutlak harus dimiliki setiap para juri juga adalah kejujuran.

Membahas tentang juri, sangatlah penting untuk diketahui bagi para kicaumania yang sering ikut kontes lomba burung berkicau. Hal ini dikarenakan penentu sebuah kemenangan burung kicau ada di tangan juri. Terkadang ketika berada di lapangan dan sedang menjalankan tugasnya, acap kali para juri mendapat ‘cemooh’ dan disudutkan karena penilaian yang diberikan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan para kicaumania, yang notabenenya kalah dalam lomba.

(dok. mediabnr.com)

(dok. mediabnr.com)

Padahal, para juri sudah menjalankan tugasnya sesuai aturan dan bekerja secara profesional. Hal itulah yang menjadi beban mental disetiap juri dan menjadi duka tersendiri karena tidak adanya penghargaan untuk juri yang sudah bekerja secara profesional.

Bukan hanya itu juga, kebanyakan disetiap lomba, para juri terganggu kinerjanya dikarenakan ulah kicaumania sendiri. Teriakan kicaumania pada saat lomba sedang berjalan mengurangi kinerja para juri yang sedang memantau dan mendengar burung kicaumania. Bukannya penghargaan yang didapati tetapi ‘cemooh’ dan dikucilkan bila kalah pada saat penentuan kemenangan. “Sering saya dapati kicaumania yang sering triak, kalau burungnya menang, kita dihargai dan berterima kasih. Kalau burungnya kalah, malah kitanya yang dikata-katai,” ungkap Didi selaku juri BnR.Makassar-Mengucapkan-Sumpah

Hendaknya kita sebagai kicaumania sejati harus paham tentang apa yang dihadapi para juri. Beban moral dan tanggung jawab yang dihadapi sangatlah besar ketika sedang menjalankan tugasnya. Sangatlah ego ketika kita membawa ambisi kita ketika berlomba. Ketertiban ada pada kicaumania sendiri. Jika kicaumania tertib maka para juri dapat bertugas dengan baik. Selain itu penghargaan kepada para juri juga sangatlah penting. Menang atau kalah, sebagai kicaumania kita harus menghargai keputusuan yang telah diambil para juri karena setiap manusia hanya butuh penghargaan bukan yang lain. (Fuad)