M. Kadafi memberikan kata sambutan di Presiden Cup IV

M. Kadafi memberikan kata sambutan di Presiden Cup IV

MediaBnR – Presiden Cup IV tumpah ruah para peserta daerah menjadi satu diparkir senayan. Acara dibuka oleh Sekjen Kehutanan dan lingkungan hidup mengatakan. “Yayasan BnR sudah keempat kali mengadakan Prescup ini dan harus dilanjutkan ke lima, enam dan seterusnya. Menteri kehutanan dan lingkungan hidup akan terus mendukung even ini”. kata Sekjen kehutanan dan lingkungan hidup.

Banyak kicaumania baru pertama kali merasakan aura dari gelaran Prescup ini. Begitu berkesannya para kicaumania menang bangga kalah terhormat dengan ketegasan panitia dan ketegasan Juri BnR. Walaupun ada oknum yang mengatas namakan kicaumania untuk mencoba memberi informasi yang salah tentang Prescup tapi kicaumania malah balik bertanya. Kicaumania mana  orang semua namanya kicaumania itu semua kumpul di  Senayan menjadi satu. Jangan dunia burung dibawa kerana politik seperti dalam dunia politik yang selalu mengatakan.

“Ini kemauan rakyat, ini keinginan rakyat akhirnya malah menyusahkan rakyat dan tertangkap tangan oleh KPK”. Dalam dunia burung tidak ada Polisi atau Jaksa atau Hakim dengan mencoba menjadi penegak keadilan dalam dunia burung. Ujungnya sudah dapat dipastikan akan disingkirkan oleh semua kicaumania berjalannya waktu. Apakah sudah menjadi penangkar yang bisa menyelamatkan burung? Apakah sudah memberi warna dalam dunia burung untuk kemajuan dunia burung? Apakah ada satu karya dalam dunia burung dalam menjalankan ekonomi kerakyatan dan membuka lapangan kerja dalam dunia burung? Bicara didunia maya sangat licin tapi bagaimana bicara di dunia nyata?

Presiden cup IV menuai sukses besar dan membukakan mata semua kicaumania bagaimana BnR dan siapa BnR itu. “Allhamdulilah kalau BnR selalu mempunyai progam dalam menjalankan roda dunia perburungan. Pengurus BnR tidak pintar bicara didunia maya tapi ringan tangan didunia nyata”. kata Ketum BnR Kdv menjelaskan. Ada pepatah kuno orang yang pintar menilai orang lain, Orang tersebut tidak pernah menilai diri dia sendiri. Padahal orang yang dinilai lebih tinggi harkat martabatnya dari yang menilai. (red)