Kurangnya  sosialisasi sistem penjurian Silobur membuat lomba kurang berjalan dengan baik

Kurangnya sosialisasi sistem penjurian Silobur membuat lomba kurang berjalan dengan baik

Surabaya (MediaBnR.Com) – Gelaran perdana yang diadakan Jawara BC Surabaya untuk memperingati 1st Anniversary tim tersebut tidak berjalan dengan baik. Hal ini terlihat sejak awal lomba sekitar pukul 11.00 WIB. Beberapa peserta yang hadir sejak pagi mengeluh karena informasi yang didapat dari panitia lomba akan dimulai pukul 09.00 WIB ternyata mundur dua jam.

Tak hanya itu, sistem penilaian yang digunakan pada lomba tersebut mengambil dari sistem Silobur (Sistem Inovasi Lomba Burung) Kicaumania.or.id. Sayangnya sistem yang sudah pernah dipakai digelaran KM Cup VIII Surabaya lalu tak berjalan dengan baik di Jawara Cup Surabaya, Mingu (7/6/2015).

Banyak dari peserta yang masih awam tentang sistem penjurian Silobur merasa bingung. Alhasil beberapa kelas yang diikuti peserta sempat diwarnai aksi protes dari peserta karena merasa kurang puas melihat sistem yang diterapkan pada gelaran tersebut. Selain itu peserta mengecewakan dengan kebijakan panitia mengenai pengambilan juara yang tidak sesuai harapan peserta. Salah satunya dengan adanya pemberian piagam dan kerodong dibeberapa kelas yang ada. Hal ini yang mengundang protes kepada panitia selama jalannya lomba.Walet SF Tangerang tampil perdana di Surabaya langsung moncer

Terlebih lagi yang patut disayangkan adalah sikap panitia yang kurang berpihak kepada pewarta media hobi yang hadir untuk meliput. Perlakuan tersebut juga dirasakan pewarta media BnR. Hingga lomba usai, wartawan yang hadir di ping pong saat menanyakan keberadaan daftar juara. Sebagai pihak penyelenggara lomba tak selayaknya bersikap acuh kepada media. Pasalnya antara media dan panitia tak dapat dipisahkan. Bagaikan mata rantai yang saling meragkul satu dengan yang lain.

Dari sekian peserta yang hadir, kru Teguh Walet SF Tangerang menyita perhatian BnR. Pasalnya turun perdana di Surabaya, beberapa amunisi mereka mampu meraih prestasi gemilang. Diantaranya Love Bird Ditasya dan Golden Lady. “Pak Teguh datang di BnR Award, kami tampil perdana di Surabaya. Selanjutnya siap ke Paku Alam,” kata Aris Excellent. (stf)