h aris

Mediabnr – Di kalangan kicaumania Jabodetabek, nama perkumpulan pehobi burung berkicau Aa Aa BC yang didirikan 5 tahun lalu di bawah komando duo bersaudara H Aris dan H Awid ini, di kenal sebagai tim yang solid. Tak hanya solid, Aa Aa BC pun cukup disegani di kawasan Jabodetabek, lantaran memiliki skuad burung jawara yang mumpuni, antara lain sebut saja; Ki Rekso Truno dan Raden Tompel (murai batu ekor hitam), Roro Jonggrang, Rondo Kuning, Roro Gendis (lovebird), Raden Wijaya dan Trompet Sakti (kacer), Ciung Wanara dan Raden Pandawa (kenari), serta Raden Cengo dan Raden Cengho (cucak hijau).

H Aris di depan anakan murai batu

H Aris di depan anakan murai batu

Berjalan tiga tahun, tepatnya di tahun 2012, H Aris kemudian melebarkan sayapnya tidak hanya sekadar menjadi kicaumania, tetapi mulai menekuni kegiatan penangkaran. “Motivasi utama saya ketika itu adalah saya ingin memberi contoh kepada teman-teman saya sendiri yang ada Aa Aa BC, agar teman-teman saya mau melakukan kegiatan penangkaran, karena banyak hal positif yang dari kegiatan penangkaran, seperti pelestarian satwa khususnya untuk burung lomba dan menciptakan lapangan kerja baru,” tukas H Aris mengenang awal kegiatannya melakukan penangkaran.

H Aris di penangkaran Lovebird-nya

H Aris di penangkaran Lovebird-nya

Ternyata, lanjut H Aris, hal itu terbukti karena kegiatan penangkaran yang dilakukan bisa mendatangkan income tambahan yang membuat koceknya bertambah tebal. H Aris memulai dengan menangkarkan murai batu dan kemudian ditambah dengan penangkaran lovebird.

Penangkaran Aa Aa BC Bird Farm, kata Haji Aris, ada di dua lokasi, yakni di Jakarta—di Jalan Pangkalan Jati 4 No 65 A dan di rumah orang tuanya di Bojonegoro, Jawa Timur. “Untuk lovebird, saya punya 20 pasang indukan di Jakarta dan 40 pasang di Bojonegoro. Sementara untuk murai hanya ada di Bojonegoro dengan 10 pasang indukan,” paparnya.

Penangkaran Lovebird dengan sistem kolon_
Penangkaran lovebird Aa Aa BC Bird Farm menggunakan sistem koloni. “Penangkaran lovebird dengan sistem koloni saya pilih karena bisa membuat produksi anakan lovebird lebih cepat dan lebih banyak. Alasan saya memilih sistem koloni, karena pada dasarnya di alam bebas lovebird adalah burung koloni. Saya sudah membuktikan sendiri dengan sistem koloni lovebird lebih sehat, tidak mudah stress, sehingga lebih tenang berproduksi.”

Hasil Anakan Lovebird Aa Aa BC_

Hasil Anakan Lovebird Aa Aa BC

Menurut H Aris, saat ini dengan berbasis indukan trah jawara, per bulannya ia bisa menghasilkan 15 sampai 40 anakan. “Mengandalkan indukan trah jawara, anakan lovebirdsaya jual dengan harga Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta per ekornya. Dan ternyata hasil anakan Aa Aa BC datang dari berbagai daerah di Indonesia,” jelas H Aris

Sementara untuk murai, lanjut H Aris, dengan 10 indukan trah jawara. Setiap bulannya Aa Aa BC Bird Farm bisa menghasilkan anakan 10-12 ekor per bulannya. “Saya menyilangkan Indukan Borneo dan Medan (Bordan). Setiap satu ekor anakan Bordan hasil produksi penangkaran saya jual dengan harga Rp 2,5 – Rp 3 juta. Sementara hasil silang Indukan medan dan nias (Balak Enam) saya jual Rp 3,5 juta per ekor. Karena mengandalkan indukan trah jawara lomba, peminatnya cukup banyak bahkan terkadang dari mereka sampai ada yang mau indent,” jelas H Aris.

Hasil Anakan Murai Batu Aa Aa BC_

Hasil Anakan Murai Batu Aa Aa BC

Berdasarkan semua pengalaman yang telah dilaluinya, tambah H Aris, akhirnya ada beberapa teman di Aa Aa BC yang juga mulai tertarik menjalani kegiatan penangkaran. Secara pribadi H Aris menginginkan agar kegiatan penangkaran juga dilakukan oleh teman-temannya di Aa Aa BC, tetapi semua kicaumania. “Karena semua hasilnya jelas positif. Hobi tersalurkan, dan kocek bertambah tebal,” pungkasnya sambil tersenyum. (Julius Julianto)