Central SF dan Kimbabo duet Maut
Bogor (MediaBnR.Com) – Bertambah satu lagi organizer di dunia perburungan yang menamakan dirinya Community Bogor Raya (CBR). Tepat di hari Selasa tanggal 30 Juni 2015 lalu menggelar launching perdananya yang juga akan menjadi agenda rutin di setiap hari Selasa. Bertempat di lapangan Djati, Jl Raya Villa Ciomas Indah Bogor, tempat gelaran ini sudah tidak asing lagi pasalnya di setiap hari Minggu pun digelar kegiatan yang sama. Tempat ini dimotori oleh Herdy Matondang sebagai penanggung jawab, Hendri Harahap sebagai ketua panitia dan Ardi Dwi Saputra sebagai ketua pelaksana. Event launching ini di support oleh 1’one Enterprise, Dojo, Bongkaf SF, Jurnal Bogor, Batavia SF dan juga diliput oleh MediaBnR.com dan Tabloid Ronggolawe.
Gelaran sudah mulai dipadati oleh kicaumania sejak pukul 12 siang meskipun gelaran baru berjalan pada jam 1 siang. Hampir semua jenis burung yang diperlombakan jumlahnya sangat banyak. Meskipun terkadang hanya ada beberapa saja yang mendominasi. Namun kali ini dari mulai para lovebird mania, pleci mania, pemain murai batu dan juga lainnya hampir sama jumlah yang digantangkannya.
Begitu besarnya animo dan antusias para kicaumania terutama di kelas lovebird terkadang pada saat gelaran dimanapun itu termasuk di gelaran kali ini masih saja tidak bisa menahan diri atau dengan kata lain tidak bisa tenang dan tertib. Bahkan pihak panitia penyelenggara berkali-kali mengingatkan kepada kicaumania untuk tidak berteriak pada saat gelaran sedang berlangsung. Hal seperti inilah yang akan sangat mengganggu kinerja juri dalam mengamati burung-burung yang sedang dalam proses penilaian yang akhirnya akan berujung protes dan para juri dan korlap lah yang akan jadi kambing hitamnya.
Burung lovebird ‘Mawar’ milik Aby Rizal dari Central SF yang nama sebelumnya adalah CBS Pulo Empang dan juga lovebird ‘Sinden Beken’ milik Koes dari Kimbabo, sama-sama meraih prestasi. Dua amunisi ini berhasil sabet juara ke-1 di kelas yang berbeda. Hampir dalam sepekan ini terjadi duet maut sama-sama ngawih di lapangan. (Rizky Destrian)
