Ilustrasi Kicaumania Protes

Ilustrasi Kicaumania Protes

MediaBnR.Com – Peserta lomba akhir – akhir ini banyak yang mulai tidak mengikuti aturan dari panitia. Non teriak masih saja dengan mudah berteriak seperti tidak ada dosa. Juri dituntut untuk bekerja maksimal dan harus melalui diklat. Tapi sepertinya peserta lomba sekarang ini juga perlu didiklat. Pemahaman tentang burung sangat jauh sekali kalau kita lihat akhir – akhir ini. Burung yang bekerja dengan burung bekerja tapi berkualitas tidak bisa membedakan.

“Kadang melihat burung kerjanya saja tapi tidak tahu materinya bagaimana sudah protes. Jadi aku pikir memang perlu diberi diklat pemahaman tentang burung para peserta lomba. Jangan juri saja yang diberi pemahaman tapi peserta juga. Kalau peserta sudah mendapatkan pemahaman tentang burung kayaknya kalau mau protes malu sendiri nantinya,” kata Bang Boy sambil tersenyum.

Kalau kita amati memang kebanyakan yang kurang puas dalam suatu lomba burung. Kita amati saja rata – rata yang kurang akan paham burung lomba itu seperti apa. Burung kerja berharap bisa menang tapi burung kerja durasi, irama lagu dan volume bagaimana nggak mau tahu.

“Kalau di lomba burung semua kerja kok dari awal digantang kemudian ada yang di tengah diam. Akhir kerja lagi juga banyak pada kerja semua burung. Tapi kerja yang durasi dari awal, tengah sampai akhir ini tidak semua burung yang dilombakan. Jangan burung awal biasa – biasa saja tengah kesini minta menang. Terus durasinya masuk nggak minimal durasi awalnya masuk nggak? Jangan hanya lihat burung sendiri di saat kerja teriak kayak kesetanan. Tapi saat burung diam nggak kerja ikut diam kayak patung!” kata Bang Boy dengan muka serius.

Peserta Duduk Manis Tertib di Samping Gantangan Memantau Burungnya

Suasana Lomba yang Tertib

Memang untuk menjadi seorang peserta yang berjiwa kicaumania sejati. Tidak semua dimiliki oleh peserta lomba yang mau secara jujur mengakui kinerja burung milik sendiri. Coba kita telaah dan kita amati di lapangan apa yang diucapkan oleh peserta lomba yang protes.

“Kurang apa burung kayak gitu kerjanya kok nggak masuk nominasi? Kurang apa burung kerja dari awal sampai akhir nggak dapat apa – apa?”

Selalu yang dibahas kerjanya dari awal sampai akhir atau kerjanya dahsyat seperti itu. Tapi pernah tidak terbesit burung kerja seperti itu materinya seperti apa? Kemudian burung kerja seperti itu irama lagunya seperti apa? Volume nya seperti apa burung kerja dari awal sampai akhir? Sedikitpun tidak pernah terucap dari peserta yang protes di saat lomba burung. Tahunya burung kerja harus menang dan harus dapat nominasi dan harus mutlak bendera favoritenya.

“Ini yang aku kasih tahu tadi selalu berpatokan pada burung kerja dan kerja saja. Coba belajar mendengarkan burung irama lagunya bagaimana volumenya bagaimana. Apakah burung kerja merupakan jaminan bisa memang dalam lomba BnR? Belum tentu kalau tidak ditunjang irama lagu dan volume serta fisik yang sempurna. Jangankan menang aku jamin bendera nominasi saja pasti tidak akan dapat!” kata Bang Boy. Bagaimana para peserta lomba apakah perlu dibuka diklat pemahaman tentang burung. Sebelum ikut lomba burung agar tau mana burung yang layak dan tidak layak. (red)