MediaBnR.Com – Selama ini kalau kita lihat perbedaan dalam PAKEM penilaian burung ada beberapa faktor utama. Salah satunya dikarenakan juri yang bertugas tidak melalui diklat. Jadi pemahaman tentang burung berdasarkan logika masing-masing juri tersebut. Karena itulah seharusnya menjadi seorang juri dalam lomba burung berkicau, harus paham dahulu tentang burung dan jiwa sebagai seorang juri seperti apa, berikut penjelasannya.

Suasana Juri di Lomba (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Suasana Juri di Lomba (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Lomba burung yang berkualitas dan burung juara berkualitas apabila:

1. Juri bertugas di bawah organisasi yang jelas dan memang tercatat resmi sebagai salah satu organisasi    tersebut.

2. Juri bertugas sudah lolos dalam suatu diklat juri.

3. Juri yang bertugas sudah mendapatkan sertifikat layak menjuri.

Kalau sekarang para kicaumania turun di suatu lomba yang mana kualitas jurinya saja kita tidak pernah tahu. Karena itu sering terjadi permasalahan saat lomba akan berlangsung, dan pasti menimbulkan protes. Karena kalau seorang juri tidak diberikan pendidikan terlebih dahulu, akhirnya seorang juri hanya karena mengikuti intruksi kemauan panitia dan ia juga merangkap juri.

Banyak sekali permasalahan yang terjadi pada lomba burung berkicau, jika asal juri tersebut bukan lulusan dari suatu diklat khusus kejurian. Maka hal itu mengakibatkan, antara lain:

1. Terjadi jual beli juara dengan cara bermacam-macam. Salah satunya hadiah dibagi dua dengan juri atau panitia.

2. Terjadi rekayasa dalam transaksi burung dengan memanipulasi kemenangan burung tertentu. Dimana tujuannya agar burung tersebut menjadi laku.

Sebesar apapun suatu lomba dan sebesar apapun judul suatu lomba, kalau juri yang bertugas bukan melalui diklat, sudah dapat dipastikan para kicaumania tidak akan berminat untuk turun ke lomba tersebut. Karena para kicaumania sudah tahu akan kualitas lomba tersebut, dan siapakah yang akan menjadi Juaranya.

Suasana Diklat Juri BnR Angaktan IX (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Suasana Diklat Juri BnR Angaktan IX (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Apalagi sudah banyak kejadian di lomba-lomba yang jurinya bukan dari juri yang lolos diklat, akhir-akhir ini sudah menjadi pembicaraan di kalangan kicaumania dari arus bawah sampai tokoh papan atas. Bagaimana pendapat orang nomor satu di BnR ini terkait adanya rumor para kicaumania tentang banyaknya kejadian lomba rekayasa yang dilakukan para juri tanpa lulus diklat, tetapi sudah melakukan tugas menjuri?

“Kalau aku kembalikan kepada para kicaumanianya, kalau mereka senang dengan hal seperti itu ya silahkan. Kalau sudah tahu kualitas jurinya memang bukan lulusan diklat dan tidak bersertifikat, mereka masih mau hadir. Ya kalau ada kejadian yang tidak bener, kan mereka yang mau hadir… Jadi mereka sudah tahu resikonya. Tapi dari dulu kalau aku pribadi burung juara karena juri direkayasa, kayaknya lebih baik aku tidur di rumah aja lah. Karena perbuatan seperti itu menciderai hati kicauamania,” jelas Bang Boy dengan muka serius.

Bang Boy sedang menyampaikan Materi Saat Diklat Juri Angkatan IX (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Bang Boy Sedang Menyampaikan Materi Saat Diklat Juri Angkatan IX (Foto: Dok. MediaBnR.com)

Sekarang silahkan memilih, dan tidak akan ada yang akan memaksa untuk ikut di lomba burung. Tapi seorang kicaumania sejati dan seorang kicaumania yang cerdas, pasti akan berlomba di juri yang memiliki sertifikat sebagai seorang juri. (Mico)