Kronologi Pemukulan Panitia, Bukan Juri di Rusun BCI Cengkareng

Kejadian pemukulan panitia di Rusun BCI Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, 30 Maret, sempat beredar luas di media sosial. Banyak yang beropini, bahwa yang di pukul oleh peserta ialah oknum juri, ada juga yang menjustise juri berpihak ke burung bos, bahkan ada juga yang beropini negatif lainnya. Faktanya yang ikut berkomentar tidak mengetahui kronolis kejadiannya dan tidak berada di TKP.

Inilah kronologis kejadiannya.

Bukti Burung Tersebut Sedang di Pantau

Pada Kamis, 30 Maret, sekitar pukul 15.30  WIB, sedang berlangsung sesi Kacer spesial tiket 50 Ribu, total pesertanya hanya 29 burung. Menurut Rully yang saat itu menjadi korlap. Ada tiga burung yang di favoritkan yaitu gantangan 12, 2 dan 18 yang diketahui milik pelaku pemukulan. Namun gantangan 18 masih kalah bagus dengan gantangan 2 dan gantangan 12, hingga team juri JBI memutuskan secara personal menobatkan gantangan 2 dan gantangan 12 di peringkat 1 dan 2, sementara gantangan 18 juara ke-3 nya,” ungkap Rully.

Usai menancapkan bendera koncer, pemilik Kacer yang berada di gantangan 18 tidak terima dan melontarkan kata – kata kotor dan tidak pantas, panitia pun yang di wakili Thihan langsung menghampiri dan menegor peserta tersebut dan menggiringnya masuk ke pedock JBI sambil melihat hasil rekapan penjurian. Namun, peserta tersebut tidak mengindahkan malah semakin menjadi – jadi sambil menendangi kursi gantangan, sampai akhirnya Thihan selaku penitia mendapat pukulan oleh peserta tersebut.

Kejadian ini dibenarkan oleh beberapa peserta yang berada di TKP, diantaranya Qinyong Cengkareng, Utis dan Logo Baskoro.

Perlu diketahui, pelaku memang sering melakukan tindakan tidak terpuji. Info kicaumania, dibeberapa gantangan seperti, Pasar Segar, Jakarta Barat, sudah di black list oleh panitia.

Fakta berikutnya, burung pelaku pemukulan tersebut memang sedang dalam pantauan salah satu kicaumania bernama Michael. Kabarnya, jika burung tersebut juara 1 , bos tersebut berencana membelinya. Ada lampiran bukti messengernya.

Kabar terakhir, pelaku sudah di proses di Polsek Cengkareng, namun panitia memilih tidak memperpanjang kasusnya, dengan catatan jika kejadian ini terulang kembali di gantangan BCI maupun gantangan lainnya di wilayah Jakarta Barat, panitia tidak segan mengandangkan pelaku.

Kejadian ini perlu menjadi pelajaran bagi para kicaumania, bahwa dunia hobi ialah dunia silaturahmi dan sepatutnya dijadikan ajang mencari kawan. Bagi kicaumania yang tidak mengerti kejadiannya dan tidak berada di TKP, jangan menjustise ataupun memprofokasi yang lain. Alangkah lebih bijak diam dan mencari informasi langsung ke panitia, sehingga tidak terlihat kebodohannya. *News Hunter