Love bird Raden Mas milik H. Cahaya dari Banjarmasin menjadi satu-satunya jagoan yang meraih juara sampai 4 kali. Sementara itu, murai batu Kawaguci Jr. sapu bersih dua kelas ring silver PBI. Ada pun Ade Irawan dari Jogja take over anis merah.

Jauh datang dari Banjarmasin, pemilik love bird Gendewa ini menang bersama jagoannya yang masih baru, Raden Mas. Sebelum turun ke Jogja, Raden Mas dan Gendewo sudah dipanaskan dan menang di sejumlah even di Kalimantan Selatan.

“Senang dan bersyukur sekali, bisa menang sampai 4 kali di even akbar dan prestis ini. Harapannya, ke depan bisa tampil stabil bahkan semakin matang,” ujar H. Cahaya kepada Mediabnr.

Anis merah Senopati yang meraih juara 1 di kelas Golog-Gilig merupakan jago yang baru saja ditake over Ade Irawan dari kicaumania Jember. “Sekarang anis merah ramai lagi, jadi pengin berkiprah lagi. Insya Allah besuk 24 Februari siap turun ke Solo Kota Budaya, sebelum ke Bejo Cup Banjarnegara 10 Maret dan Piala Pasundan 21 April,” ujar Ade Irawan yang didampingi bapaknya, Irawan.

Anis merah lain yang tampil memukau dan menjadi buah bibir adalah Dewa Mabuk milik Hendy Dewa Sakti, yang merebut juara 1 dan 3. Pujian pun berdatangan pada jago yang dikawal Iyek dan kawan-kawan dari Magelang.

Mr. King dari Tangerang tak kalah gembira. Murai Batu Kawaguci Jr, anakan dari kebun sendiri yang baru genap berusia 2 tahun, memborong juara pada dua kelas ring khusus Silver PBI. “Bangga sekal”i karena ini benar-benar burung hasil tangkaran sendiri, anak dari Kawaguci. Ring farmnya adalah King.”

Dengan semakin bertambahnya usia, Mr. King berharap Kawaguci Jr benar-benar bisa diandalkan dan bisa bersaing di kelas ring umum. “Kalau materi dan tampilnya, yakin bisa bersaing. Tetapi kita harus sabar jangan burung-burung menurunkan ke lomba kalau belum benar-benar siap.”

Kelas hwamey menjadi perhatian khusus. Banyak pemawan kawakan turun, bahkan Sien Ronny dari Surabaya secara khusus memantaunya. Penampil yang mendapat apresiasi dari para pemain antara lain Huru-Hara milik Drg. Agung Jogja dan Hiroshima milik Paul Intan dari Royal Merapi. Paulus Topsong setelah puluhan tahun menepi, untuk pertama kalinya juga kembali memantau langsung jagoannya, hwamey Cobra yang merebut rangking 4 di bawah Huru-Hara dan Hiroshima.

Secara umum, Supremasi Jogja Istimewa berlangsung meriah, diikkuti 2.601 peserta dari berbagai daerah, bahkan juga ada juga yang hadir dari Sumatera, Kalimantan, dan Bali. H. Bagiya Rakhamadi selaku ketua umum PBI, H. Astono ketua PBI Bantul, dan H. Samsulhadi selaku ketua panitia, menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan gelaran ini.

“Jangan lupa dicatat agenda PBI berikutnya, Bejo Cup Banjarnegara 10 Maret dan Piala Tangsel 31 Maret,” ujar H. Samsul. (Tobil Jogja)

Daftar Juara Supremasi Jogja Istimewa (17/2/2019)

ANIS MERAH DEWA MABUK, JUARA 1 DAN 3

DELATA KLATEN, RUNNER UP BC

DT BEJO BANJARNEGARA, JUARA BC

H CAHAYA, LB RADEN MAS JUARA 1 EMPAT KALI

H WIEBIE NZR, JUARA SF

MR KING DAN MB KAWAGUCI Jr, JUARA DARI KEBUN SENDIRI

ADE IRAWAN, TAKE OVER ANIS MERAH SENOPATI

ANDRI-BOLANG,-RUNNER-UP-SF