MELIHAT KUALITAS SUATU SISTEM PENJURIAN

Sekarang ini banyak EO yang membentuk Juri yang pasti tujuannya berbeda-beda. Ada yang menjadikan EO untuk promosi produknya ada yang memang murni untuk perlombaan. Tapi kalau kita perhatikan Juri sendiri seperti kutu loncat dari sana kemudian kesini. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah penjurian tersebut akan maksimal?

Berbeda kalau suatu EO merekrut Juri yang benar-benar baru dan dilatih dengan sistem baru dan pakem baru. Pasti akan ada pembaharuan dalam dunia burung ini dan kicaumania juga akan merasa tertantang untuk mencoba. Kalau istilah kalau boleh pinjam dari BnR satoe. “Kalau Juri baru tapi muka lama pasti lagu lama” ini sudah kita lihat dibeberapa even sebelum sebelumnya.

Ciptakan hal baru dalam dunia burung ini, jadilah sebagai pendobrak bukan sebagai follower pasti maju!.. Ini yang selalu kita dengar kalau BnR satoe berbicara memotivasi orang dalam dunia burung ini. Kalau BnR Indonesia itu sudah jadi dalam semua lini terutama dalam penjurian. Juri BnR selalu dalam binaan dan pengawasan ketat dari semua pengurus apalagi dari BnR satoe. Terbukti BnR Indonesia sudah jadi sistemnya seperti disampaikan oleh BnR satoe.

“BnR itu ibarat kapal kalau penumpang nya mau turun dan naik lagi penumpang baru tetap berlayar”.

Boleh kita lihat bersama loyalitas orang-orang BnR didaerah mereka tidak dididik menjadi pengemis tangan dibawah. Mereka berjuang karena mereka BnR bergerak sendiri-sendiri disini letak keunggulan BnR dibanding yang lain. Kalau yang lain disuapin baru jalan kalau nggak disuapin mundur sama saja kita melihara anak macan. BnR sendiri aturan sangat ketat berapa puluh tahun dunia burung ini yang memecat Juri hanya BnR Indonesia. (Red)