Kabar gembira bagi kicaumania Sumatera Utara khususnya Medan. Jika selama ini kesulitan membeli produk – produk BnR di wilayah Sumatera Utara kini kedepannya sudah tidak perlu bingung lagi. Silahkan datang ke Mini Market BnR Medan di jalan Ring Road Setiabudi no 9 Medan. Semua produk BnR lengkap tersedia.kendaraan pun kian terus bertambah dan silih berganti.
Pemilik kendaraan tersebut adalah kicaumania yang akan mengambil atau membeli tiket lomba burung berkicau Liga BnR Sumatera Seri I. Suasana di teras maupun di dalam ruko Mini Market BnR yang berlantai tiga itu pun nampak ramai berjubel para kicaumania.
“ Memang secara resmi Mini Market BnR Medan dibuka Sabtu (23/03) 2013 bersamaan dengan jadwal pengambilan atau pembelian tiket Liga BnR Sumatera seri I yang digelar di Medan Minggu (24/03). Meski secara operasional Mini Market BnR sudah beroperasi sejak 11 Maret 2013,” terang drh. Dicki Hariadi yang dipercaya sebagai pengelola harian oleh Johan Bangun, Ketua Cabang BnR Sumatera Utara.
Di Mini Market BnR ini, lanjut Dicki, semua produk BnR lengkap tersedia. Mulai pakan burung, vitamin dan obat-obatan serta sangkar hingga souvenir kaos, termasuk tabloid mingguan dan Majalah bulanan BnR. “ Jika sebelumnya para kicaumania Sumatera Utara khususnya Medan mengaku kesulitan membeli produk BnR dan harus beli ke Jakarta, kini kedepannya sudah tidak perlu bingung lagi,” paparnya.

Masih kata Dicki, apalagi cabang – cabang BnR Kota/Kabupaten di Sumatera Utara sudah terbentuk dan akan diresmikan langsung oleh Bang Boy bersamaan dengan acara Liga BnR Sumatera seri I pada Minggu (24/04) pagi. Selanjutnya produk-produk BnR juga bisa dibeli di semua cabang BnR Kota/Kabupaten di Sumatera Utara.

Adanya Mini Market BnR di Medan lantaran kepedulian Johan Bangun terhadap kesulitan yang dirasakan kicaumania Medan dan Sumatera Utara pada umumnya yang sangat membutuhkan produk-produk BnR. Ini merupakan jawaban atau solusi yang tepat. Apalagi Johan Bangun sangat serius mengembangkan BnR di Sumatera Utara. BnR harus berkembang besar di Sumatera,” ujar Dicki seraya menjelaskan omzetnya Rp 15 juta per hari.

Sementara Guntur dari Yayasan BnR Pusat menambahkan bahwa BnR semula sudah ada di Sumatera. “ Karena kurang maksimal pengelolaannya sehingga sangat lamban perkembangan dan pada akhirnya vakum. Saya sangat senang adanya Abang Johan Bangun yang serius akan mengembangkan BnR di Sumatera Utara. Terimakasih dan semoga sukses,” kata Guntur.(Prayogi)