Pasar Burung 16 Ilir Palembang….Selayang Pandang
MediaBnR.Com – “Maseh caklamo tulah..”, begitu kesanku ketika berkesempatan ke Pasar Burung 16 Palembang. Hanya ada beberapa penjual. Akan tetapi kalau hari Minggu atau libur penjual dadakan akan lebih banyak lagi memenuhi area pasar tersebut. Sejak jaman Sekolah dasar (SD) pasar itu sudah ada, boleh deh tanya Bang Boy hehe..kurang tahu persis mengapa orang-orang menyebutnya pasar burung, apa karena hewan peliharaan yang pertama kali dijual adalah burung. Sampai sekarangpun masih ada yang jual berbagai macam burung berserta atribut-atributnya seperti pakan, atau sangkarnya. Hal ini menunjukan bahwa hewan peliharaan Burung tetap eksis dan diminati di Palembang dan daerah sekitarnya. Walaupun hewan peliharaan lainnya, seperti kelinci, kura-kura, Iwak tempalo dan ikan hias lainnya tetap ada diperjualbelikan. Nama pasar pun tetap gak berubah misalnya jadi Pasar Iwak Tempalo, “Itulah hebatnyo burung”….ujinyo. Ado nian mang… !
Hanya saja kondisi tempat dan lokasi yang masih kurang memadai, penjual bercampur aduk, tidak tertata, kesannya kumuh, padat dan sumpek. Sudah saatnya mungkin Yayasan BnR mempelopori membangun tempat khusus (pilot project) untuk hewan peliharaan Burung seperti “ Bird Market Centre” di Sumatera Selatan, bertujuan mengakomodir Komunitas Kicau Mania di Pulau Sumatera dan Kepulauan didekatnya. Pertama karena komunitas Kicau Mania di Sumatera sudah berkembang sangat pesat, kedua sarana transportasi dan sistem informasi sudah mendukung, ketiga kondisi alam dan geografis cocok dijadikan tempat penangkaran/konservasi burung. Keempat Bang Boy jadi kepengen mudik terus hehehe.
Dalam Al-Quran Surah Saba’(34): 10, Allah berfirman:
“Wahai Gunung-gunung dan Burung-burung bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud…”
Payo Bang…sudah ada Gunung Dempo, Gunung Kerinci, Bukit Barisan…..akankah lebih banyak lagi burung-burung bertasbih bersama Kicau Mania di disepanjang pulau Sumatera? Insya Allah. (Rie15)
