Nasional Putra Mandiri JB Galunggung Kesandung Cuaca

Banyaknya peserta bukti tinggian patek terlahir dari tasikmalaya.

Banyaknya peserta bukti tinggian patek terlahir dari tasikmalaya.

Tasikmalaya (MediaBnR) – Lomba akbar nasional PMTI total hadiah 65 juta yang digelar di lapak Putra Mandiri, JB Galunggung harus terhenti dibabak pertama karena kondisi cuaca hujan yang terus menerus mengguyur kota Tasikmalaya. Sangat disayangkan memang. 860 peserta dari pelbagai kota harus pulang dengan tangan kosong karena dibabak pertama lomba terpaksa harus dihentikan. Namun, semua sepakat, lomba di lapak JB Galunggung ini menjadi salah satu lomba paling poluper dengan peserta paling banyak tahun ini.

Aneh memang, entah karena factor apa, peserta lomba di JB Galunggung sangat membludak. Hampir perwakilan setiap daerah, Bogor/Depok, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Nagreg, Ciamis, Banjar, Kroya, Sidareja, Purwokerto, Banyumas, Purbalingga dan Kebumen  hadir di lapak ini. Bahkan yang biasanya tidak pernah ngamen, kali ini memaksakan diri melebur ingin bersaing dengan burung-burung papan atas. Padahal, H. Ayi penanggung lapak tidak pernah datang ke setiap lomba. Hanya saja, H. Asep Putra Galunggung saja yang selalu ngamen keluar kota.

Peserta membludak layaknya anniversary.

Peserta membludak layaknya anniversary.

Bila dibandingkan dengan lomba anniversary tahun lalu di lapak Stela Bandung, mungkin lomba nasional JB lebih bagus. Kenapa? Peserta 900 di lapak Stela saat Anniversary karena pendaftarannya murah meriah. Namun lomba JB Galunggung mematok pendaftaran normal. Meski terbilang sangat fantastic, namun tetap saja lomba ini tidak sukses. Karena kesuksesan sebuah lomba, apapun itu alasannya, terlihat dari peserta banyak dan beresnya lomba hingga mendapatkan juara sejati.

Asep inisiator lomba JB Galunggung mengucapkan terima kasih pada semua mania andhokan yang telah datang jauh-jauh ke lapaknya. “Terima kasih rekan-rekan yang telah hadir, terutama mania luar kota. Mohon maaf kalau sekiranya kami kurang penyambutan. Dan juga mohon maaf lomba tidak usai. Kami pun ingin lomba ini sukses, tapi apa daya, cuaca yang tidak bersahabat membuat lomba ini kurang greget dan terhenti. Dan, untuk kedepan kami akan berusaha membenahi kekuarangan. Insya Alloh bagi burung yang hilang kami akan sekuat tenaga mencarinya. Biasanya dilapak ini burung jarang hilang, mungkin karena factor cuaca berkabut” ujar H. Asep yang diamini H. Ayi kepada media BnR usai lomba.

kalau cuaca cerah asik liat terjun bebas burung berkelas.

kalau cuaca cerah asik liat terjun bebas burung berkelas.

Keberhasilan lomba dalam meraih perserta pun tidak terlepas dari dukungan moril dari pupuhu-pupuhu mania andhokan Tasikmalaya seperti Pepen GA dan H. Agus Ramayana. Nyaris, di tasikmalaya tidak ada lomba sama sekali, Bahkan jaguangan tidak ada. Sehingga semua mania Tasikmalaya mulai dari Ciawi hingga Singaparna tumplek di lapangan ini. Dan, ini membuktikan bahwa mania Tasikmalaya sangat royal terhadap dunia merpati tinggi patek.

Bukan hanya panitia dan penggagas lomba yang tidak puas melihat aksi-aksi burung berkelas. Namun para peserta pun seolah merasakan yang sama. Jauh-jauh datang ke Tasik hanya ingin bertarung dengan burung bagus, pas lomba, secara berturut-turut hujan mengguyur kota Tasikmaya. Banyak yang menyarakan di lapak ini digelar kembali lomba nasional tahun ini. “Masalah itu, nanti kita bicarakan dulu. Kalau nanti para pengurus setuju bisa bisa bicarakan kembali,’ujar Pepen GA. (sae milan)