Latpres Mranggen Bird Club (MBC)

Panitia Mranggen BC Penuh Inovasi. (Foto: Herlambang)

Panitia Mranggen BC Penuh Inovasi. (Foto: Herlambang)

Jawa Tengah (MediaBnR.Com) – Latpres yang diselenggarakan oleh Mranggen Bird Club (MBC) kali ini (1/3) makin mengalami peningkatan, baik dari jumlah pesertanya hingga gantangan yang awalnya dibuat dari bamboo sekarang sudah diganti gantangan besi sehingga terlihat megah.

“Sengaja kita terus perbaiki segala hal yang masih dianggap kurang dengan perlahan, kita berangkat dari swadaya anggota dan Alhamdulillah kita bisa menyisihkan kas mingguan yang kita gunakan untuk memperbaiki fasilitas yang ada. Salah satunya sekarang kita sudah bisa mempunyai gantangan sendiri secara permanen dengan spek standart lomba,” jelas Ari promoter utama di Mranggen BC.

Kelas murai batu merupakan kelas bergengsi saat ini, berhasil moncer di kelas Vip Predator murai batu milik Agus Pos Mranggen dengan hentakan tembakan bertubi-tubi secara panjang sekali seperti cucak jenggot, cililin, love bird, kenari, dan masih banyak lagi. Di bawahnya ada Gendrik polesan Ilham dari ABC SF dan disusul oleh Satia milik Ap Manurung merupakan penampilan perdana pasca mabung.

Predator Debutan Agus Pos Mranggen Tampil Garang. (Foto: Herlambang)

Predator Debutan Agus Pos Mranggen Tampil Garang. (Foto: Herlambang)

“Satia memang sering juara sebelumnya, memang sudah pernah muncul karena harus menjalani masa mabung. Nah hari ini merupakan penampilan perdananya setelah lam istirahat, Alhamdulillah masih kebagian bendera koncer meski kerjanya belum maksimal,” ucap AP Manurung yang tinggal di Terboyo.

Di kelas VIP juara diakhiri oleh jagoan milik Devi Okta Pucang gading si Unyil dengan volume yang dahsyat diposisi ke 6. Kelas ke dua yakni kelas Bintang juara berhasil di ambil  oleh SGP milik Gani Mranggen dengan penampilannya yang atraktif.

SGP Polesan Gani Mranggen Tampil 1 Titik. (Foto: Herlambang)

SGP Polesan Gani Mranggen Tampil 1 Titik. (Foto: Herlambang)

“SGP tampil mempesona saat session kedua dengan gaya 1 titik hanya ngeplay dengan muntahkan senjata tembakan-tembakan panjang membuat musuh di sekelilingnya bungkam,” papar Gani yang masih belajar terjun kedunia lomba burung.

Sakera nama cendet milik Muhammad Wahyu berhasil menang nyeri, dengan pola roll tembak dengan tatanan lagu bervariasi menjadi daya tarik para juri kompak memberikan bendera koncer A mutlak.

“Cendet Sakera memang memiliki beberapa lagu antic yang tidak dimiliki burung lainnya, sehingga saat lagu tersebut dikeluarkan lawan disekitarnya otomatis diam tidak bisa menirukannya,” ucap Wahyu yang mengibarkan bendera Duta KOMBES. Di posisi runner up ada Soft Gun debutan Teddy Bun Semarang yang memiliki suara yang dahsyat dan pola pembawaan lagunya panjang –panjang.

Masih mengusung Duta KOMBES dikelas kacer jago milik Bagus berhasil naik satu peringkat dengan cuatkan Robin Hood, semula hanya diposisi ke 3 namun di kelas bintang robin hood berhasil naik satu peringkat menjadi jawara runner up.

Robin Hood & Sakera Junjung Duta Kombes. (Foto: Herlambang)

Robin Hood & Sakera Junjung Duta Kombes. (Foto: Herlambang)

“Robin Hood sebenarnya burung jawara lama yang telah mendulang prestasi puluhan kali di beberapa kota yang mempunyai nama asli countener sebelumnya milik Tyas sengaja saya take over, namun kondisinya beda dengan yang dulu jadi saya harus cari stelannya sendiri lagi,”jelas Bagus yang akan membuka latberan di Semarang.

H. Basuki dan Gunawan BS Siap Menuju Danyon Cup. (Foto: Herlambang)

H. Basuki dan Gunawan BS Siap Menuju Danyon Cup. (Foto: Herlambang)

Juara teratas di kelas ini berhasil dikuasai oleh Sensasi milik Dodok Lamper Tengah dengan menang nyeri. (LamBanK)