Raja Aceh Memukau, Cetak Nyeri di Piala Prabu 19
Mediabnr – Penantian lama H. Yadi Eka Jaya dari Sumedang , menunggu kapan bisa diturunkan lagi salh satu amunisi terbaiknya di murai batu ekor hitam Raja Aceh bisa turun dilomba. Akhirnya di awal bulan November kembali bisa diturunkan dilomba. Dicoba derebut juar latpres ke-1 setelah itu puncaknya diturunkan dilomba nasional Piala Prabu 19 di Kuningan. Turun 2 kali di lapangan A aksi Raja Aceh mampu mencuri perhatian mania murai batu yang menyaksikan dilapangan. Lawan-lawan yang dihadapinya beberapa diantaranya merupakan jawara-jawara papan atas nasional yang datang dari berbagai penjuru tumplek di kota Kuningan digelaran paling spektakuler se- Kuningan 2 lapangan yang dipakai.
Raja Aceh kembali menunujkan kualitasnya, vulume tembus, mampu memainkan variasi lagu bergantian. Tampil ngotot, memuntahkan lagu-lagu ksar sangat menonjol, gaya bertanding enak ditonton, tampil ngotot dari awal sampi akhir. Tak heran di 2 kelas yang diikutinya kemampuannya sulit dibendung lawan-lawannya dengan hasil kemenangan mutlak dipeoleh sang fenomenal Raja Aceh.
Kembalinya Raja Aceh dilomba menjadikannya bahaya paling berbahaya di nasional khususnya di murai batu ekor hitam, kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Selama diturunkan dilomba track record dilapangan Raja Aceh jarang sekali kalah di setiap even yang diikutinya.
Yadi Eka Jaya mengambil Raja Aceh dari Yamani Royal Jakarta yang terkenal piawai di murai batu ekor Hitam dan menjadi salah satu legenda rajanya di even-even besar. Salah satu jagoan hebat milik Yamani di take over H. Yadi Eka Jaya dengan harga cukup tinggi Selama di pegang H. Yadi, keberadaan Raja Aceh sulit dibendung lawan-lawannya. Terbukti come back di even bergengsi Piala Prabu 19 aksi Raja Aceh sulit dibendung dan kembali menjadi rajanya di muai batu ekor hitam. (yudi)