Latpres Jatirogo BC

suasana lomba

suasana lomba

Tuban (MediaBnR.Com) – Gelaran Latpres Jatirogo BC kembali diadakan dibelakang pasar Jatirogo, Tuban pada Minggu 18 Oktober 2015. Suasana lokasi yang rindang membuat kicaumania yang hadir semakin nyaman dan betah. Panitia dikoordinasi oleh Mr. Vicho dan Mr. Rochim. Berjalan lancar tanpa ada kendala apapun. Kicaumania datang dari seputar Tuban, Rembang, Bojonegoro, Sragen, Grobogan, Blora dan Pati. Acara lomba ditandai dengan sambutan oleh Kapolsek Jatirogo. Dua burung  berhasil menang double, yakni Raja Petir milik H.Rafli dikelas Murai batu, dan Gogonk gacu milik Mr. Rony Buana di kelas Love Bird.

Hampir saja Gogonk hattrick dikelas Love Bird, jikalau dikelas Eksekutif tidak dihadang 4 gacu tangguh. Gacu milik Rony Buana tersebut menang dikelas kedua dan ketiga. Dikelas Eksekutif Dewi Sri milik Zahid (KLI-WT), Ayu H milik Adam (K-BC), dan Manohara milik Muntoyo secara berurutan tempati posisi 1, 2 dan 3. Di kelas Bintang Gogonk mengalahkan Athena 270 milik Bayu (Dampo Awang BC) posisi kedua, sedangkan posisi ketiga oleh Dalang milik Nanuk. Dikelas Sejati Kenconowungu milik Aris dan Sisuca milik Echo Tock mengekor pada dominasi Gogonk. Mr. Rony makin yakin, kalau Gogonk memiliki prestasi luar biasa dimasa depan. Tonjolan Love Bird-nya tersebut bervariasi, dari burung kecil hingga besar. Rony Buana yang merupakan ketua Panitia Kapolres Cup Bojonegoro siap gelar even 1 November.

Anto (tengah) makin eksis berkat Dinamit

Anto (tengah) makin eksis berkat Dinamit

Gogonk milik Ronny Buana menang nyeri (bersama perawatnya)

Gogonk milik Ronny Buana menang nyeri (bersama perawatnya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di kelas berbahaya Kacer, hampir bisa dikatakan berkemampuan hampir rata. Karena belum ada yang menang mutlak lebih dari 50 persen. Dikelas Eksekutif Dinamit merajai disusul New predator milik Kurniawan (Putra Kurma SF) dan Black Rose milik Mbah Mo (Duta Tamanjati). Di kelas Bintang gantian New Predator menguasai permaianan, disusul selanjutnya Xanana milik H.Antok dan Black Rose yang kembali diposisi tiga. Dinamit yang diolah Anto dari Pamotan BC, tidak menyangka gacunya tersebut bisa rebut bendera merah dikelas Kacer Eksekutif. Padahal baru saja selesai mabung, diturunkan langsung bergairah. Harapan Anto tidak muluk-muluk, bisa juara 1 terus meski satu kelas, secara kontinyu. Anto Semakin yakin juga Dinamit prospeknya makin cerah. New Predator milik Mr. Kurniawan dari Putra Kurma SF yang saat ini mensupport Duta PBI Solo raih koncer dikelas Bintang, sedangkan di kelas Eksekutif dan Sejati harus puas diurutan kedua. Menurut Yudi (perawat), New Predator mestinya bisa menang hattrick, jika kerjanya maksimal dan tata cara penilian juru lebih pakem. Meskipun begitu Mr. Kurniawan selaku pemilik tetap bangga, karena selain di Jatirogo, pada saat yang sama, Kacernya yang lain hattrick di Gondang, Sragen. Mr. Kurniawan selaku Ketua PBI Solo makin mantap untuk nglurug di even Jaya Lestari Cup 25 Oktober nanti di Cibubur.

Raja Petir milik H. Rafli (kedua dari kiri) double winner menyambar Jatirogo

Raja Petir milik H. Rafli (kedua dari kiri) double winner menyambar Jatirogo

 

Putra Kurma andalkan New Predator

Putra Kurma andalkan New Predator

Raja Petir yang sudah populer seantero Bojonegoro dan sekitarnya , lagi-lagi raih kemenangan nyeri. Dikelas Ekskeutif mengalahkan Mataram milik Dwi Eko (Duta Kapolres Bojonegoro) dan Pedrosa milik H. Antok (Duta Kapolres Bojonegoro). Namun dikelas Bintang posisinya digeser oleh Rolling Stones milik H.Aguk (Duta Tamanjati Padangan) diposisi 1, posisi kedua Mataram, dan ketiga Meteor milik Suntoro (Bojonegoro). Dikelas Sejati Raja Petir balas dendam dengan mencundangi Rolling Stones. Raja Petir besutan HM. Rafli dari P4B2 Bojonegoro tersebut sering sekali raih nyeri di area Bojonegoro, Tuban, Blora dan Pantura. Raja Petir merupakan burung Bandel yang memiliki daya tahan ciamik saat digempur lawan-lawanya. Harapan H. Rafli, Raja Petir masih bisa eksis minimal 5 tahun kedepan.

Di akhir acara panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran kicaumania dan mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam penyelengaraan. (neo)