Gelaran UBC dihadiri juri KM Jogja Hengki n Aldo

Gelaran UBC dihadiri juri KM Jogja Hengki n Aldo

Ungaran (MediaBnR.Com) – Gelaran latber tiap hari kamis gawe Ungaran BC kali ini (21/5/2015) kali ini beda dengan biasanya, dimana pesertanya luar biasa dibanding minggu-minggu sebelumnya. Juga hadirnya juri dari KM Jogja yakni Hengki dan Aldo menambah semaraknya penjurian hari ini.

“Sengaja saya terjun di Ungaran BC ini selain untuk menerapkan penjurian Silobur juga ingin melihat respon kicaumania di sini, ternyata sangat luar biasa animo pesertanya dan system Silobur ini benar-benar bisa diterima kicaumania di sini. Lomba berjalan lancar, tertib, semua kelas tanpa ada yang protes,” ungkap Hengky saat memberikan beberapa metode Silobur  kepada juri UBC.

Kelas yang naik daun pesertanya untuk saat ini kelas love bird, di kelas bintang berhasil diduduki oleh Srikandi milik Agus Susukan dan digawangi oleh Ring 4B3nk 086, namun di kelas berikutnya yakni kelas Sejati ring 4B3nk 086 berhasil melesat menjadi posisi teratas dengan menaklukkan lawan-lawannya. Dengan durasi ngekek panjang dan rajin menjadikan lovebird milik Puput layak mendapatkan koncer A mutlak dari para juri.

Ring 4B3Nk 086 polesan Puput pimpin kelas sejati

Ring 4B3Nk 086 polesan Puput pimpin kelas sejati

“Baru pertama kali ini saya berhasil tampilkan lovebird di lapangan dapat koncer A, ternyata hasil breeding mr Abenk bener-bener burung mental jawara indukannya. Ini buktinya saya walau masih usia 5 bulanan sudah tampil dilapangan,” papar Puput yang mengusung Taman 78.

Sama halnya hasil breeding murai batu ala Cak Nur BF Semarang sudah beberapa kali menelurkan anakan berprestasi, kini kembali mendulang prestasi dengan hasil bredingnya yang belum genap 1 tahun usianya. Tarzan kota junior berhasil mendapatkan koncer C mutlak dari para juri dengan lagu dan volume yang kasar dan lantang. “Tarzan kota jr ini memang hasil breeding saya dimana indukannya saya peroleh dari SWD Klaten, sebelumnya anakannya teruji dilapangan,” ucap Cak Nur breeder murai batu mayoritas ekor hitam.

Duta Swara milik Krisna Busser SF banyak dilirik penonton

Duta Swara milik Krisna Busser SF banyak dilirik penonton

Kelas cendet terjadi persaingan yang sangat ketat dimana Sadis berhasil memimpin di peringkat pertama di bawah asuhan Bambang Dolog Ambarawa, dibawahnya ada Kejora milik Exco Winarno dari Almira Eka Mandiri dan disusul oleh jago milik Khrisna Busser SF Ungaran dengan andalannya Nada Swara.

“Nada Swara tampil apik di gelaran UBC kali ini, tembakannya sering dikeluarkan dengan volume yang lantang. Semoga ke depan tetap stabil di jalur jawara,” ucap Khrisna yang sedang menambah amunisi untuk memperkuat Busser SF.

Metode Silobur tidak ada penambahan nilai (mentok 38) setelah penjurian selesai, baik saat di lapangan maupun di ruangan rekap. Syarat menuju koncer yang sangat ketat, karena untuk menuju koncer bendera harus full (sesuai jumlah juri) untuk calon nominasi koncer, apabila ada ajuan juri ( bendera mentok 38 ) kurang satu misal mentok 38 ada 5 atau bendera ada 5, maka korlap berhak menambahkan 1 bendera mentok tersebut dengan syarat ada di catatan kedua korlap tersebut.

Juara di luar koncer yang lebih detail karena apabila ada full mentok 6 tidak juara, maka akan diproses terlebih dahulu untuk di tos atau menggunakan nomor terkecil. dan untuk juara selanjutnya dengan jumlah nilai sama misal mentok 5 akan diproses terlebih dahulu, begitu seterusnya sampai memenuhi kuota jumlah juara sesuai dengan jumlah gantangan atau ditentukan panitia.

Tarzan kota Jr produksi Cak Nur BF hasil indukan dari SWD Klaten

Tarzan kota Jr produksi Cak Nur BF hasil indukan dari SWD Klaten

“Penerapan teknik penjurian Silobur KM (Sistem Inovasi Lomba Burung) akan diterapkan di gelaran Ungaran BC selanjutnya dan untuk sementara dilakukan secara manual, karena benar-benar mendapatkan hasil yang sangat transparant dan real terbuka. Tidak ada komunikasi diantara Juri, sehingga dihasilkan calon juara yang optimal sedangkan juri dan Korlap tidak bisa saling mempengaruhi, sehingga tidak ada istilah superior dari korlap untuk mejuarakan burung tertentu. Hal inilah yang diminati peserta di gelaran Ungaran BC,” tegas Kikit Sebagai Juri KM dan Independent. (LamBanK)