Ocky (depan bawa musang) tinggalkan status karyawan demi breeding lovebird

Ocky (depan bawa musang) tinggalkan status karyawan demi breeding lovebird

Surabaya (BnR) – Ocky Novean Pramudya (32) meninggalkan pekerjaannya agar bisa totalitas menekuni usaha jual beli burung. Modal disebut sebut sebagai penghalang utama sejak lama dalam mewujutkan impiannya.

Di bidang jual beli lovebird Ocky Novean Pramudya (32) terbilang sebagai pendatang baru. Meski baru tiga bulan menekuni bisnis tersebut, pasca memutuskan resend sebagai salah satu karyawan perusahaan ekspedisi di Surabaya. Namun ilmu tentang dunia perburungan tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya pria pemilik Garasi Pet’s “X Dee Jay Ocky” sejak tahun 1997 sudah menggeluti hobi burung berkicau.

Sempat mengalami stagnan hingga memutuskan untuk pindah ke hobi lain. Diantaranya sebagai pehobi ikan cupang hingga pehobi hewan reptil dan musang. Kini Ocky memutuskan untuk fokus di hobi burung berkicau. “Saya suka pelihara hewan. Tapi burung berkicau yang lebih dulu memikat hati saya,” kata sarjana Psikologi Ubaya angkatan 2001.

Pengusaha hewan peliharaan terutama burung berkicau adalah impiannya sejak lama. Tetapi modal dan waktu yang menjadi penghalang untuk menggapai impian tersebut. Setelah dirasa siap, Ia pun mengorbankan pekerjaannya untuk totalitas di usaha jual beli burung berkicau.

“Sementara ini saya memang fokus ke lovebird import dan kicauan. Tapi jangka panjangnya jual beli hewan peliharaan lainnya akan saya geluti,” ucap pria yang sempat menekuni profesi DJ (disc jockey) selama 4 tahun.

Ada sebanyak 250 ekor lovebird import berbagai jenis, baik Green Series (GS) dan Blue Series (BS). Hingga lutino maupun blorok dengan kualitas pilihan kekek’an panjang. Sedangkan 50 ekor jenis kicauan lain terdiri dari murai batu, kenari F1, blackstroath, cucak hijau dsb.

Walau usaha jual beli lovebird holland yang Ocky kelola baru seumur jagung. Tetapi kualitas lovebird yang disediakan tidak sembarangan. Pasalnya, setiba di Indonesia, Ia langsung turun tangan memilih kualitas lovebird yang akan dijualnya. Baik dari segi fisik hingga kesehatan burung tersebut.

“Waktu pertama kali, saya mengalami kerugian hingga ratusan juta. Setelah saya tempatkan orang kepercayaan, sampai sekarang pembeli bisa melihat kualitas burung yang ada disini,” terangnya.

Alhasil, baik mereka yang  langsung beli di Garasi Pet’s maupun melalui akun jejaring sosial miliknya telah membuktikan kualitas lovebirdnya di arena lomba. Bahkan Ia telah melayani pembeli hingga luar Jawa. Seperti dari Palangkaraya dan Bali. Begitu pula saat wartawan tabloid ini hadir di kediamannya, Ia baru melayani pembeli dari Blitar sebanyak 10 ekor. “Sempat ragu akan perkembangan lovebird berapa tahun kedepan. Tetapi setelah saya jelaskan perkembangan lovebird import saat ini masih stabil. Akhirnya Ia yakin,” jelasnya.

Bicara mengenai kualitas, lovebird Holland yang ada di Garasi Pet’s mayoritas usia diatas 7 bulan. Karena menurutnya dengan usia antara 7-8 bulan, merupakan usia siap untuk turun di lomba. “Tinggal dipoles sebentar siap jadi gaco,” tutur pria kelahiran 1981.

Perawatanya pun cukup terjaga, pasalnya vitamin untuk menjaga kondisi tetap prima serta makanan pendukung lainnya seperti jagung dan kangkung rutin diberikan. Untuk harga, hijau standart Ia patok dengan harga 850-1.250 ribu. Sedangkan warna seperti pastel hijau dan pastel kuning antara 1,5-2 juta. Untuk blorok kisaran 3 juta rupiah.

Setiap bulan Garasi Pet’s tak kurang mendatangkan 250 ekor lovebird import dengan berbagai jenis warna. Hingga bulan ketiga, lalu lintas LB di Garasi Pet’s tak pernah sepi dari pembeli. Meskipun saat ini diakui Ocky mengalami penurunan, namun menurutnya tak terlalu signifikan. “Rumor yang beredar saat ini harus diakui benar. Tapi untuk import, harganya masih stabil, bahkan cenderung mahal,” pungkasnya.

Namun pria berzodiak Scorpio ini mempunyai persepsi lain tentang dunia lovebird. Menurutnya, dampak bulan sekolah saat ini merupakan factor yang berpengaruh menurunnya jual beli lovebird. Tetapi apabila diamati di lapangan, peminat kelas lovebird masih terbilang ramai. Hal inilah yang membuat optimis Ocky totalitas jadi pengusaha lovebird. “Hanya saja momen saya terjun disini (jual beli lovebird) 3 bulan kemarin kurang tepat. Andai saja tahun lalu, pasti modal cepat kembali,” tuturnya.

Kendati demikian, sampai detik ini keputusannya meninggalkan status karyawan dirasa cukup tepat. Pasalnya pundi rupiah yang Ia dapat selama di perusahaan ekspedisi laut selama dua bulan. Mampu diraupnya hanya sebulan dari hasil jual beli burung kicauan, terutama lovebird. Karena menurut Dia, apabila mampu memanfaatkan situasi. Dari hobi yang kita jalani akan mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Hal inilah yang membuatnya akan melebarkan sayap tak hanya di dunia hobi burung. Di hobi hewan peliharaan lain akan dijadikan ladang bisnis yang mampu menopang kehidupannya kelak. “Nama Garasi saya ambil dari fungsi ruangan tersebut. Kedepannya Garasi Pet’s tak hanya menyediakan jual beli burung berkicau dan hewan peliharaan lain. Tapi bisa juga barter hewan peliharaan,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. (stefanus).