Sarasehan Pemprov Jatim, PBI Surabaya dan Kicau Mania

Ketua BnR Jatim Budi Robot saat menjadi moderator bersama perwakilan E.O perburungan Surabaya

Ketua BnR Jatim Budi Robot saat menjadi moderator bersama perwakilan E.O perburungan Surabaya

MediaBnR – Kegiatan sarasehan yang diakomodir PBI Surabaya tahun ini ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut terlihat dari tamu undangan yang hadir pada acara workshop Aktualisasi Keragaman Budaya kerja bareng Pemprov Jatim dan PBI Surabaya. Bertempat di Hotel Singgasana Surabaya, Sabtu (17/12/2016). Dengan tema Pemprov Jatim, PBI Surabaya, Kicau Mania dan Kita.

Selain kicau mania Surabaya dan sekitar. Beberapa perwakilan pihak penyelenggara lomba burung dan juri lintas organiser nampak berbaur di ruang Kahuripan VII tempat berlangsungnya sarasehan. Diantara even organiser yang hadir, Bambang Dewa, Ipung SCBC, Mustofa Aladin Enterprise, Yono Puspa Agro, Dwi Wahyu BnC, Zakharia Alami BC hingga ketua BnR Jatim Budi Robot nampak pada acara tersebut.

Ketua umum PBI Bagia Rahmadi yang turut hadir dalam sarasehan tersebut sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Ia bangga karena segala organisasi perburungan, juri, komunitas hingga kicau mania lintas bendera yang dinaungi mereka masing-masing dapat saling menghargai satu dengan yang lain. “ Disini tidak hanya PBI, ada BnR, Ronggolawe, R.I dan seluruh komunitas kicaumania,” ujarnya dalam sambutan.

Tak hanya Bagia Rahmadi. Apresiasi tinggi pun ditunjukkan dari seluruh tamu undangan yang hadir. Mereka berharap kegiatan sarasehan seperti ini akan menjadi agenda rutin untuk mempersatukan segala perbedaan yang selama ini terjadi di dunia perburungan.

Seperti yang diungkapkan Bambang Dewa. Ia berharap Pemprov Jatim dan PBI menjadi jembatan even organiser, juri hingga kicau mania. Agar segala sesuatu yang bersangkutan dengan hobi  burung dapat tertata dengan baik. “ Kami berharap pemprov jatim bisa memfasilitasi tempat lomba untuk digunakan bersama,” ujarnya saat duduk di mimbar bersama Budi Robot, Ipung SCBC, Yono Puspa Agro dan Mustofa Aladin Enterprise.

Selain tempat dan pengaturan jadwal lomba. Pentingnya sertifikasi juri dan asosiasi even organiser sangat berpengaruh penting demi tercapainya keseragaman dan perbedaan yang ada di dunia perburungan. “Jadi ada acuan yang jelas. Agar Surabaya, Sidoarjo dan Gresik menjadi ikon lomba dengan kualitas yang baik,” lanjut Bambang.

Ketua PBI Surabaya Heri Sugihono, SH. MH membuka acara sarasehan

Ketua PBI Surabaya Heri Sugihono, SH. MH membuka acara sarasehan

Begitu pula yang diungkapkan Jack sapaan akrab Zakharia pengelola gantangan Alami BC Surabaya. Ia mengibaratkan lomba pada tahun 2000an. Kala itu di Gerbangkertasusila penyelenggara lomba mendapat jadwal teratur dalam setahun. Hingga tidak ada satu dengan lain saling berbenturan. “Kami ingin kedepan hal semacam ini bisa terlaksana. PBI dan Dinas (disbudpar jatim) menjadi jembatan. Kalau perlu setiap yang ingin bikin gantangan harus ada ijin resmi,” ujarnya saat sesi tanya jawab.

Sedangkan suara komunitas, Joko Dono yang mewakili komunitas love bird CLBK (cinta love bird keke’an) Surabaya. Juga mengapresiasi acara sarasehan seperti ini. Namun ia tak mempermasalahkan perbedaan pakem atau aturan penjurian dari setiap penyelenggara lomba. Tetapi di dalam komunitasnya, etika berlomba yang lebih ditekankan pada masing-masing anggotanya. “CLBK hanya jadi wadah penggemar. Setiap kopdar kami atur etika semua anggota agar santun dalam berlomba,” katanya saat diberi kesempatan berbicara di depan tamu undangan dan moderator.

Diakhir acara, seluruh masukan dari elemen dunia perburungan baik even organiser, juri hingga kicau mania sangat diapresiasi pemprov Jatim dan PBI Surabaya. “Masukan yang bersifat positif dan membangun untuk dunia perburungan tentunya harus diapresiasi dengan baik pula,” ujar Heri Sugihono pada awak media.

Heri Sugihono Nakhodai PBI Surabaya dan Jatim Hingga 2020

Satu periode masa jabatan sebagai ketua PBI Surabaya telah dilewati Heri Sugihono, SH, MH. Sejak menjabat pada tahun 2011-2014. Banyak perubahan di dunia perburungan khususnya di Surabaya, Jatim pada umumnya diberikan pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur. Yang sangat melekat adalah gelaran akbar Pakde Karwo Cup sampai saat ini menjadi ikon lomba spektakuler di Jatim setelah even Piala Raja dan Valentine di Yogyakarta.

Heri Sugihono, SH. MH memberi sambutan usai terpilih sebagai ketua Pengda PBI Jatim

Heri Sugihono, SH. MH memberi sambutan usai terpilih sebagai ketua Pengda PBI Jatim

Beliau pula sering menggalakkan dan mendongkrak burung punglor merah kembali menggeliat disetiap gantangan maupun lomba di Surabaya. Seperti dengan memberikan bonus tambahan pada juara maupun dukungan bentuk lain terhadap panitia.

Bersamaan dengan acara sarasehan yang diadakan PBI Surabaya di Hotel Singgasana Surabaya, Sabtu (17/12/2016). Musyawarah cabang PBI Surabaya pun berlangsung di ruang Kahuripan IV. Dihadiri seluruh anggota PBI Surabaya. Muscab tersebut menentukan serta memilih pengganti Heri pada masa periode 2016 – 2020.

Muscab juga dihadiri ketua dan wakil ketua Pengda Jatim. Teguh Rahardjo dan Djoko Triatmoko. Pemilihan berlangsung singkat. Usai Heri menyerahkan tongkat komando PBI Surabaya periode 2011-2014 kepada pimpinan sidang saat itu, yaitu Teguh dan Djoko. Heri berbaur dengan anggota PBI Surabaya lain. Bahkan beliau mengambil posisi duduk di bangku paling belakang. Setelah keputusan musyawarah mufakat diambil bersama seluruh anggota yang hadir. Final..!! Hanya tempo 9 menit. Pimpinan sidang memutuskan Heri Sugihono kembali memegang tongkat komando PBI Surabaya untuk periode 2016 – 2020.

Bangga bercampur haru, ungkapan tersebut terucap dari Heri ketika dipercaya kembali menakhodai PBI Surabaya hingga 2020 mendatang. Pasalnya, dalam keorganisasian. Baru kali pertama beliau terpilih untuk memimpin dua periode. “ Dalam keorganisasian baru menjadi ketua PBI Surabaya saya menjabat hingga dua periode. Di akhir masa jabatan menjadi ketua FKPPI Jatim sempat diminta menjadi ketua kembali saya tidak mau. Bahkan sampai ketua umum waktu itu Aburizal Bakrie dan Gubernur Jatim minta memimpin kembali saya tidak mau,” ujarnya saat diwawancara pewarta media.

Ketidakmauan berkompetisi dengan sesama staf atau mantan anak buah, menjadi alasan utama mengapa Heri enggan dicalonkan kembali. Namun karena rasa cintanya terhadap dunia perburungan. Ia bersedia untuk kedua kalinya memimpin PBI Surabaya hingga 2020.

Selain muscab, pada hari yang sama Heri juga terpilih menjadi ketua Pengda PBI Jatim menggantikan Teguh Rahardjo yang sudah memimpin dua periode. Pemilihannya pun sangat dramatis. Pasalnya tak ada calon lain yang bersanding dengan Heri untuk menggantikan kepemimpinan ketua terdahulu. Bahkan seluruh anggota cabang PBI Jatim yang hadir, suaranya bulat memilih Heri Sugihono sebagai ketua Pengda PBI Jatim periode 2016 – 2020.

Jajaran anggota PBI Surabaya pose bareng usai Heri Sugihono terpilih memimpin untuk kedua kalinya

Jajaran anggota PBI Surabaya pose bareng usai Heri Sugihono terpilih memimpin untuk kedua kalinya

Disela-sela breakfast, Bambang Honda Bojonegoro mengobrol santai denga Heri di depan ruang sidang. Ia menuturkan hanya sosok Heri Sugihono yang mampu menempati posisi tersebut. “Hanya bapak (Heri) yang mampu membawa perubahan lebih baik,” ucapnya, sambut Heri meminta dukungan seluruh anggota yang ada saat ini untuk membawa PBI Jatim kearah yang lebih baik.

Usai menerima dua tongkat komando sekaligus, yaitu sebagai ketua PBI Surabaya dan Pengda Jatim. Tantangan yang saat ini dihadapi adalah program mengenai lomba murai batu wajib ring disetiap perlombaan yang diadakan PBI.

Pasalnya, program tersebut berlaku tinggal menghitung hari. Hasil rakernas, mulai Januari kelas murai batu diperlombaan PBI tidak ada kelas non ring ataupun memakai ring. Seluruh kelas wajib memakai ring. Hal ini menjadi tantangan Heri saat ini. Namun saat ini Ia sudah mulai berkoordinasi dengan komunitas maupun penangkar murai batu mitra PBI untuk mulai bekerjasama. “Itu tantangan untuk pengurus cabang. Harus punya komunitas atau peternak yang produknya hasil kerjasama PBI Surabaya. Kalau kita menyelenggarakan lomba tapi tidak punya peternak sama saja bohong. Itu tantangan, bahwa pengurus cabang Surabaya berharap punya mitra peternak murai batu ring,” tuturnya. (stf)