IMG_20140516_173655Setiap kacermania pasti pernah mengenal dan merasakan kacernya bagong, karena meskipun sudah kacer jawara nasional dan bagus-bagus di area lomba, dalam keseharian pasti pernah mengalami bagong. Tak heran kalu bagong pada kacer jadi seperti factor X yang menarik dan menantang untuk ditaklukan oleh kacermania.

Kondisi bagong atau mbedhesi merujuk pada kondisi kacer bulunya berdiri, leher di tarik kebelakang, badannya gemuk / menggembung seperti bola, ekor naik, bentuk badannya seperti kuda laut. Variasi lagu pun menghilang berganti hanya suaranya keeer… keeeer…… aj.

Ada Beberapa Faktor yang dianggap menjadi penyebab Kacer Bagong :

Faktor mental : ada tipikal kacer yang dari “sono-nya” sering selalu bagong. Tipikal burung seperti ini sebenarnya sudah tidak ada harapan untuk dijadikan burung lomba, karena seberapa keras usaha untuk memolesnya, tidak akan menuaikan hasil yang tidak bagus. Ngebagong bisa juga terjadi akibat siburung terus menerus dipaksa tampil di kontes, padahal performa burung lagi ngedrop. Akibatnya mental burung juga ngedrop ketika menghadapi lawannya.

Faktor Salah Perawatan : Perawatan yang kita lakukan, misalnya mandi, jemur plus ekstra foodingnya. Kebanyakan kacernya bagong karena dari segi perawatan memang sudah salah. Ekstra Fooding pemberian ekstra fooding kroto yang berlebihan bisa menjadi menyebabkan kacer ngebagong. Sebenarnya pemberian kroto tujuannya adalah agar kacer tetap fit di lapangan alias tidak ngembos di tengah jalan, sebab kacer merupakan burung fighter yang memerlukan banyak energi untuk mengeluarkan suara dan gaya.

Makanya pemberian pakan yang biasa memberikan “hawa panas” seperti kroto, porsinya sedikit saja dan diberikan dalam waktu selang waktu 2 hari. Hal ini agar membatasi tingkah birahi yang berlebihan. Kacer itu lebih baik diberi jangkrik saja porsinya disesuaikan karakterny masing-masing, karena jangkrik bersifat dingin, bisa menjernihkan suara plus memperkuat power. Burung yang kebanyakan kroto atau jangkrik perbedaannya jelas sekali. Burung kebanyakan kroto pasti terlalu birahi dan cendrung ngebagong, sedangkan sedangkan jangkrik mesti powernya dahsyat tetapi tetap duduk manis di tangkringan, kerja, dan tidak ngembos.

Mandi – Jemur : soal mandi cukup sebaiknya juga dikurangi, cukup sehari sekali, karena kacer kebanyakan mandi akan mengundang datangnya birahi bagongnya karena si burung akan sering “didis” atau merawat bulunya. Untuk kacer penjemurannya relative tergantung karakter burungnya, kalu burung “jadi” maksimal penjemuran 2 jam sudah cukup. Burung “jadi” tidak usah dijemur lama-lama karena nanti kalau pas lomba akan cepat habis tenaganya alias ngempos tengah jalan. Makanya burung “jadi” meski banyak kerodong agar banyak istirahat, sehingga nantinya fit di lapangan. Sedangkan untuk burung bahan, tidak apa kita jemur lama, tujuannya untuk membentukkan badan, melatih nafas agar tidak mudah terserang penyakit.

Treatment : kacer bagong itu ada yang gampang sembuh, ada pula sulit sembuh kacer yang tidak gampang bagong biasanya agak lincah dan gesit dan tidak jinak. Jadi kalau kacer dasarnya tidak bagong bisa kita pulihkan dengan memperbaiki mentalnya dengan menjauhkan dari burung-burung yang dia takuti, di rawat senyaman mungkin sehingga cepat pulih.

Sebaiknya rawatan burung bagong juga jangan terlalu berlebihan. Kita stel saja seperti dalam kondisi rawatan harian. Misalnya kalu harian biasa dikasih jangkrik pagi dan sore 10, tidak usah diubah lagi. Untuk  mengatasi burung bagong atau bedhesi jauhkan kacer dari burung-burung lain yang gacor alias disendirikan. Selain itu kembalikan kacer kesuasana alamnya. Caranya tempat bakmandi diberi pasir yang sudah dicuci bersih agar kacer bisa juga mandi pasir. Terpi lain yang bisa dilakukan adalah memasukkan kacer kekandang umbaran kalau tidak mempunyai kandang umbaran cukup full krodong, walupun dalam posisi penjemuran.

Selama masa pemulihan, sebaiknya kacer jangan diberi pur saja, jangan diberi ekstra fooding. Jangan lupa minuman tetap selalu diberikan vitamin, supaya kondisinya tetap prima. Lakukan semua itu minimal dalam jangka waktu 1 bulan. Setelah itu baru berikan lagi EF dengan porsi sedikit demi sedikit selama 1 bulan. Setelah kondisinya siap, barulah dilombakan kembali. Selain itu untuk mengatasi bagong, bisa disediakan sarana pelampiasan birahi berupa betina ungulan. Burung betina ini akan di kejar di patuki. Bisa juga menggunakan jantan muda, bila emosi gara-gara rasa cemburu.