CFK Bird Farm Kendal

CFK Bird Farm

CFK Bird Farm

MediaBnR – Keberadaan penangkaran burung ciblek saat ini sudah mulai banyak bermunculan dari berbagai kalangan kicaumania tanah air. Faktor kelangkaan menjadi sebuah alasan mutlak bagi mereka untuk menangkar semua jenis burung ciblek termasuk jenis kebon & gunung sebagai sebuah langkah pelestariannya.

Pejantan menjaga betina yang sedang ngeram

Pejantan menjaga betina yang sedang ngeram

Seperti halnya Mahmud Setiawan atau sering dikenal dengan panggilan Mbah Mukri. Berawal dari kecintaannya pada jenis burung bermental petarung ini serta keinginan mencari sebuah tantangan baru yang berbeda dari kebanyakan penangkar di era sekarang yang cenderung mengarah pada jenis burung kenari & lovebird. Sejak awal tahun 2013 lalu ia mulai menekuni bidang ini dengan terus mencari informasi dari kawan serta browsing internet. Hingga pada puncaknya bertemu dengan rekan-rekan pecinta lain seperti Yanto Kembar, Budi Lawu Solo, Gilang Ramadhan Pekalongan, Machrus Wafa Semarang, Ma’ruef Demak, Rosed Jogja membentuk grup CFK yang merupakan sebuah forum untuk saling berbagi ilmu serta pembinaan pemula yang memiliki niat mulia dalam hal pelestarian burung ciblek. Sampai saat ini telah mencapai sekitar 1300 anggota dari berbagai komunitas dibawah naungannya, seperti CBSJr Semarang, Group Ciblek Pekalongan, Ciblek Mania Kendal, Ciblek Club Demak, Ciblek Mania Jogja, Ciblek Lovers Karanganyar, Ciblek Mania Purwodadi, dan masih banyak lagi.

Pemasangan ring umur 9-12hari

Pemasangan ring umur 9-12hari

Memanfaatkan lahan yang ada disamping & belakang rumahnya di Desa Sumber Sari, Kec. Ngampel, Kab. Kendal, Mbah Mukri mencoba dari sepasang indukannya yang kemudian baru sukses menuai hasil pada periode ketiga bertelur hingga menetas 4 ekor anakan. Merasa semakin tertantang dengan berbagai kendala yang dihadapi hingga dapat memecahkannya, sampai saat ini ia memiliki 8 pasang indukan produksi dan terus akan menambah kedepannya, melihat permintaan sangat banyak sampai harus inden untuk anakan bergelang ring MBAHE berharga 250rb-300rb ini.

Ekstra Fooding full tersedia saat indukan meloloh

Ekstra Fooding full tersedia saat indukan meloloh

Proses penjodohan dari jenis ciblek yang ditangkarnya nyaris memiliki kesamaan yang mendasar yang memakan waktu 2-3 minggu, yakni diawali disangkar bersekat untuk calon pejantan & betina dalam beberapa hari, hingga terlihat saling berinteraksi keduanya dimasukkan kesangkar penangkaran yang sudah disiapkan sebelumnya berukuran 90cmX90cmX100cm untuk permanen & 45cmX40cmX65cm untuk sangkar gantung hingga bertelur & mengeram. Anakan menetas setelah 11-14 hari pengeraman dan dibiarkan loloh induknya sampai umur 7 hari, baru kemudian dipanen untuk dilanjutkan proses pemasangan ring dan pembesaran dengan teknik handfeeding hingga mandiri pada umur 1 bulan.

Rutin kontrol kebersihan sangkar & pemberian EF

Rutin kontrol kebersihan sangkar & pemberian EF

Anakan umur 12 hari & 25 hari

Anakan umur 12 hari & 25 hari

Kendala yang sering dihadapi Mbah Mukri dari keseluruhan proses tersebut adalah telur dibuang & anakan yang dibunuh oleh induknya. Dalam hal ini ia menyimpulkan beberapa faktor penyebabnya, yakni stress pada indukan dengan adanya pasangan ciblek pendatang baru, kemudian kurangnya ekstra fooding yang disediakan, serta naluri alami dari sang induk untuk membuang apabila telur tersebut kosong atau gagal terbuahi. “ Untuk mengatasinya, saya mensiasati dengan tidak menambambah calon indukan selama ada indukan lama yang sedang ngeram atau meloloh, kemudian untuk ekstra foodingnya saya sediakan full sehari sebelum telur netas jadi indukan merasa nyaman,” papar pemilik usaha counter percetakan Mamok Art dikediamannya. (kiky)