Siap Berqurban

(Foto ist)

MediaBnR.Com – Menjelang Hari Raya Idul Adha, memori yang melekat adalah kegiatan beramai-ramai menyaksikan hewan kurban yang disembelih, kemudian beramai-ramai pula mengantri mengambil daging kurban. Tapi momen yang paling ditunggu – tunggu adalah saat acara nyate alias bakaran-bakaran daging pembagian hewan kurban bersama teman atau bersama keluarga. Berbagi peran pun dilaksanakan, ada yang kebagian meracik bumbu, memotong daging kecil – kecil dan membuatnya menjadi tusuk sate, ada yang bertugas membakarnya.

Tentu saja di dunia yang tidak sempurna ini pembagian peran tidak selalu adil, karena ada saja teman yang kerjanya nonton saja, tetapi bisa menikmati hasil. Tapi itu bukan masalah karena acara seperti ini yang dicari adalah kumpul – kumpul dan kebersamaan. Soal hasil bakaran yang tidak sempurna itu juga bukan masalah, karena yang penting ada canda dan gurau yang mengalir.

Idhul Adha sendiri merupakan peristiwa yang mengikuti keteladanan perjuangan berat Nabi Ibrahim AS ketika diperintah Allah untuk mengurbankan anaknya. Peristiwa itu akhirnya tak terjadi, karena hewan kurbanlah yang akhirnya disembelih. Keteladan Nabi Ibrahim merupakan adalah kerelaan dirinya ikhlas melakukan sesuatu hal semata-mata karena Tuhan, sampai rela mengorbankan orang-orang yang paling dicintainya. Jadi tanpa pengorbanan kepada Tuhan, bangsa dan Negara,tanpa pengorbanan sebuah cita-cita takkan tercapai.

Di dunia hobi burung berkicau dikenal banyak orang  yang rela menghabiskan  waktu, pikiran tenaga dan biaya untuk mengorbitkan burung kesayangan ke tangga juara. Tentu saja pengorbanan mereka tidak sia – sia karena banyak yang sudah merasakan burung hasil rawatannya menjadi juara. Setiap ada pengorbanan, mesti ada upahnya, setiap keringat yang mengalir pasti ada hasilnya. Jayalah kicaumania Indonesia. (red)