(Foto: ist)

(Foto: ist)

MediaBnR.com – Mengawali kisah bisnis 1994 komunitas Aspera, salah satu komunitas reptil terbesar di Jabodetabek yang bermarkas di Depok Mall. Saat ditemui beberapa teman-teman komunitas reptil, banyak memang mereka menantang undrenalin untuk bisa menjadikannya dekat.

(Foto: ist)

Menurut Fahmi, salah seorang anggota Aspera, “Awal kami hidup main dengan ular jenis kobra di lokasari, Jakarta. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan kulit makin banyak, sehingga kami memutuskan untuk terjun sebagai supplier kulit,” ungkap wanita kelahiran Surabaya, Januari 1980 itu saat berbincang dengan MediaBnR.com di sela-sela ramainya pengunjung Mall Depok beberapa waktu lalu.

Dalam perjalanan hidupnya berbisnis kulit, teryata membuatnya timbul rasa kasihan dan peduli terhadap reptil-reptil yang disembelih dan diambil kulitnya selama ini. Dengan itu maka ia tidak lagi melanjutkan bisnisnya sebagai supplier kulit.

Awal menyukai hewan biawak ini, ketika dahulu Fahmi bersama Ani sahabatnya menemukan anakan biawak kecil dari selokan yang kemudian akhirnya dipelihara dan dirawat. Seiring waktu berjalan biawak yang mereka rawat tersebut bertambah usia dan tumbuh menjadi besar. Dari sanalah mereka berdua mulai brosing di Internet mencari tahu informasi untuk merawat jenis reptil itu.

Komunitas BiawakNamun dalam pencariannya justru mendapat informasi bahwa banyak orang yang juga hobi dengan biawak ini. Kemudian mereka mencoba menjalin hubungan dengan sesama pecinta hewan biawak. “Ternyata banyak orang yang memang hobi seperti saya ini,” kata Ani.

Begitu juga dengan Teguh, yang menjadi salah satu pengemar reptil jenis ular piton. Ia sampai bersedia berdadan seperti salah satu peran film kartun, yang memang sambil bergaya mengeluarkan jurus seperti ular.

“Pameran kali ini memang bertujuan untuk memperkenalkan lebih luas lagi kepada pengunjung mall Depok. Dan lebih dekat kepada reptil-reptil yang sengaja diperkenalkan untuk tidak membunuh atau membuatnya punah,”jelas Teguh. (Red)