Eddy Huang, King’s Bali BF – Denpasar Bali

Eddy (tengah) Mendapat Penghargaan dari PBI Pengda Bali Diserahkan Ketuanya Mr. Fajar

Eddy (tengah) Mendapat Penghargaan dari PBI Pengda Bali Diserahkan Ketuanya Mr. Fajar

Tidak ada kata terlambat untuk memulai menciptakan sebuah karya, hal ini dibuktikannya lewat perencanaan yang matang serta bekerja secara profesional. Mungkin bukan yang pertama di bidang tersebut, tetapi totalitas dalam bekerja serta dedikasi dalam pengerjaannya, menghasilkan sesuatu yang berguna baginya sertakelestarian, yang utama karyanya menjadi salah satu yang terbaik dari pulau dewata.

Kandang Peternakan King's Bali BF

Kandang Peternakan King’s Bali BF

Belum setahun menekuni dunia breeding burung murai batu, Eddy Huang dengan bendera King’s Bali Bird Farm, langsung mencuri perhatian. Berencana membuat 200 kandang ternak, 50 kandang ternak sudah terisi, bahkan 20 kandang perjodohan sudah berproduksi dengan baik.Dihamparan tanah seluas 900 m2 yang berlokasi di Jl. Mina Utama, Gang Mina Utama 2 No. 818, Pesanggaran, Denpasar, Bali.Kegiatan breedingnya dilakukan lewat dasar konservasi dan hobi.

Mr. Eddy Huang Owner King's Bali BF

Mr. Eddy Huang Owner King’s Bali BF

Dua jenis murai batu yang diternakan berjenis, murai batu Bahorok dan murai batu Marike. Pasokan indukan pilihan dari dua koleganya, Johan Leuser Bird Shop Pekanbaru dan Willy Belitung, menjadi jaminan keaslian serta kualitas dari indukannya. “Saya tidak mau setengah-setengah dalam dunia breeding. Untuk itu memilih calon indukan jantan, benar-benar indukan pilihan yang sudah disortir sedemikian rupa. Mulai dari caturangga, suara sampai mental fighternya,” ujar Eddy. “Demikian juga dengan calon indukan betinanya, dipilih yang terbaik untuk menghasilkan anakan berkualitas,” lanjutnya.Salah satu pejantan murai asal Marike yang bernama Black Mamba, yang di take over dari Johan Leuser, menjadi salah satu penghasil anakan trah terbaik.

Trotolan murai batu bahorok

Trotolan murai batu bahorok

Baru-baru ini King’s Bali BF, mendapat penghargaan dari PBI (Pelestari Burung Indonesia), yang penyerahannya diwakili oleh ketua PBI Pengda Bali Mr. Fajar. Penyerahan penghargaan ini, semata-mata dikarenakan konsistensinya dalam dunia breeding, sejalan dengan program pemerintah serta PBI dalam pelestarian burung.

Dari 20 kandang produksinya yang sekarang sedang berjalan, masing-masing diisi sepasang murai batu pilihan guna menghasilkan trah terbaik. Lewat pengontrolan menggunakan mini CCTV, anakan hasil breeding diangkat alias di panen setelah berusia 7 hari dari masa penetasan. Tujuannya untuk menjaga kebugaran indukannya, dikarenakan kualitas merupakan prioritasnya dalam dunia ternak.

Murai batu Bahorok Remaja Hasil Breeding

Murai batu Bahorok Remaja Hasil Breeding

Menggunakan ring King’s Bali BF, anakan usia 2-3 bulan dari indukan pilihan dibanderol mulai dari harga kisaran 5 juta sampai 10 juta/ekornya. Selain itu, King’s Bali BF, juga menyediakan indukan jebol kandang alias indukan produksi dengan harga 25 juta hingga 40 juta/pasangnya. Sebuah karya terbaik dari anak bangsa, sepatutnya dihargai lewat kerja keras yang dicapainya.Kerja keras seorang breeder, tentunya harus dihargai dari buah hasilnya.Karena beternak adalah sebuah proses. Proses itulah yang harus dihargai dalam makna sebenarnya.(Ricky)

Eddy Huang King Bali BF Denpasar Pin BB 576ACF73 || HP 081 337 999 318