Beternak kelinci merupakan hal paling menyenangkan buat Arie Wardhani. Selain lucu dan menggemaskan, merawat kelinci menjadi kesibukan sehari-hari sambil menjadi objek buat anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar. Namun dibalik cerita sukses wanita kelahiran Yogyakarta, 1978 ini, ternyata banyak menyimpan suka duka, hingga akhirnya menuai sukses dengan memiliki 50 ekor kelinci.

Beternak kelinci merupakan hal paling menyenangkan buat Arie Wardhani

Beternak kelinci merupakan hal paling menyenangkan buat Arie Wardhani. (Foto: Ikrom Fauzi Riswan/Mediabnr.com)

Kelinci yang Agresif menendakan Sehat_

Kelinci yang Agresif menendakan Sehat (Foto: Ikrom Fauzi Riswan/Mediabnr.com)

Di awal tahun 2008, Arie wardhani mulai tertarik dengan kelinci, yaitu hewan mamalia dari keluarga Leporidae. Sepasang kelinci hias lokal yang di belikan Sahid, sang suami tercinta dari Pasar Jatinegara, menjadi awal ketertarikan ibu dua anak ini. Di awal 2009, Arie Wardhani mulai fokus mendalami breeding kelinci, dan kini kurang lebih ada 50 ekor kelinci dari jenis Angora, Dutch, Holland Lop, Nedherland Himalayan, New Zealand White memenuhi lahan pekarangan samping rumahnya yang mempunyai luas 150 m2 ini.

Menurut mantan Founder IRA (Indonesian Rabbit Association) beternak kelinci terbilang cukup mudah, dalam arti tidak membutuhkan bakat khusus, “Yang penting ketelatenan. Disamping itu, sebelum memulai breeding kelinci pahami dulu jenis-jenisnya dan fokuskan kelinci jenis apa yang mau di ternak,”kata breeder yang sekaligus juri kontes kelinci ini.

Warna kukunya bening dan Tidak Terlalu Panjang

Warna kuku kelinci bening dan Tidak Terlalu Panjang (Foto: Ikrom Fauzi Riswan/Mediabnr.com)

Beternak kelinci mempunyai nilai ekonomis tinggi, mulai dari kulit bulu, daging, bahkan kotorannya bisa menghasilkan rupiah, jika dikelola dengan baik. Selain itu, harga kelinci hias juga tergolong cukup mahal. Bayangkan saja jika hasil anakan kelinci import jenis Nedherlan Dwarf dan American Sable umur 2 sampai 3 bulanan, harganya bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per ekornya. Lalu indukannya justru lebih mahal lai, sekitar 10 juta rupiah sepasang. “Dalam satu tahun sepasang indukan produktif bisa empat kali produksi, dengan rata-rata anakan mencapai empat ekor, perhitungan kasarnya dalam satu tahun sudah BEP (break event point),”imbuhnya.

Matanya bening dan Bersinar_

Mata Kelinci bening dan Bersinar (Foto: Ikrom Fauzi Riswan/Mediabnr.com)

Namun, jauh sebelum Arie sampai ketitik sekarang ini, ia akui dulunya sering mengalami kegagalan dikarenakan banyak anakan maupun indukan mati, dan angkanya hampir mencapai separuh dari jumlah ternakan yang ada. “Hal ini disebabkan kesalahan pemberian pakan kemasan dari Pabrik. Dulunya saya ‘kemakan’ sama iklan. Awalnya ingin mencoba, malah jadi masalah,”ungkapnya mengenang masa lalu. Meski begitu, ia kini bersyukur karena kegagalan tersebut ia terus belajar memperbaikinya, “Alhamdullilah pengalaman menjadi guru yang sangat berharga, mungkin kalau nggak dicoba dengan kesulitan, saya tidak bisa seperti sekarang,”imbuhnya menutup percakapan. (Ikrom)