Ada yang berbeda di lantai 3 Bogor Trade Mall (BTM), Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ada banyak ular dan jenis reptil lainnya di lantai tersebut. Namun, para reptil itu tidak membuat pengunjung takut. Justru ratusan pengunjung yang datang antusias memegang reptil yang sedang dipamerkan dalam ajang Ngariung Sareng Satwa Unik Eksotik (Ngaringsek).

Salah seorang pengunjung, Siska (30) mengaku agak takut memegang ular piton yang sedang dipamerkan, namun dia penasaran. Apalagi ketika melihat pemilik ular tersebut juga seorang perempuan berkerudung. “Penasaran tapi takut. Penasaran karena kapan lagi bisa bercengkrama dengan ular kalau enggak sekarang. Tapi takut kalau gigit. Soalnya di film-film itu kan, ular identik dengan binatang yang buas dan cenderung berbahaya,” ujar Siska. Hal yang sama juga dikatakan Dodi (19) mengaku agak takut dengan ular. Oleh karena itu, dia agak ragu ketika diperbolehkan memegang salah satu koleksi ular.

anak terpesona melihat penampilan reptil di mall BTM Bogor.

Anak terpesona melihat penampilan reptil di mall BTM Bogor.

Penampakan ular di Edukasi Reptil

Penampakan ular di Edukasi Reptil

Ketua Pelaksana kegiatan dari Reptile Gig, Arie Windarto mengatakan, kegiatan ini merupakan perpaduan antara hiburan dan edukasi. “Orang tahunya ular itu berbahaya dan galak. Namun, mereka tidak tahu sisi lain dari ular. Jadi, di sini kami ingin mengedukasi masyarakat bagaimana dunia binatang itu sebenarnya,” ujar Arie. Menurut dia, cukup sulit membuat orang lain bisa memahami jika ular itu sebenarnya tidak berbahaya.

“Ular memang binatang liar. Tapi, bukan berarti terus dia buas dan menggigit siapa saja. Gigitan itu dikeluarkan kalau dia merasa terganggu. Kita lebih ke pendidikan lingkungan hidupnya,” tambah Arie.

Persepsi masyarakat soal ular yang berbahaya terkadang membuat orang cenderung membunuh ular yang ditemuinya. Padahal, ular merupakan salah satu kontrol dalam ekosistem. “Kalau ular habis, maka akan ada ledakan hewan seperti tikus dan semacamnya di alam. Tentu hal itu berbahaya dan merugikan petani,” ujarnya.

Reptile gig sendiri beranggotakan sekitar 20 orang penghobi reptil. Ular menjadi pilihan banyak penghobi karena lebih mudah pemeliharaannya dari segi pakan. Ular sanca merupakan salah satu jenis ular yang cenderung jinak dibandingkan jenis ular lainnya.

Sementara, Bayu Maulana dari Buitenzorg Snake Enthusiasts Community (BSEC) mengatakan, kelompoknya cukup prihatin terhadap kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ular. Bahkan, di tengah masyarakat malah berkembang mitos-mitor yang menyesatkan yang membuat jelek predikat ular di mata masyarakat.

Untuk itu BSEC ikut serta dalam kegiatan ini. Selain sosialisasi di mall, BSEC juga beberapa kali memberikan edukasi dan informasi tentang ular kepada masyarakat Bogor melalui sekolah dan disela-sela kegiatan car free day. “Dengan adanya informasi dan edukasi yang cukup diharapkan masyarakat umum tidak lagi menganggap ular sebagai ancaman, dan segera menghapus predikat ular sebagai makhluk setan, iblis dan sebangsanya,” ujarnya. (Ahmadi)