(Foto: Dok. MediaBNR.Com)

(Foto: Dok. MediaBNR.Com)

MediaBnR.Com – Memelihara Kenari banyak dianggap sebagai hobi yang simple dan perawatan yang sederhana. Tapi kalau salah pola rawatan,  kebersihan sangkar dan sembrono memberikan makanan bisa muncul berbagai penyakit yang bisa menyebabkan kematian momongan Anda.

Di alam bebas, sejumlah hewan harus menyembunyikan rasa sakit yang dideritanya agar tidak mudah dideteksi pemangsanya dan kemudian dijadikan target buruan.

Pada burung Kenari, meskipun sudah merupakan hewan peliharaan, kemampuan  alaminya masih bekerja, karena Kenari merupakan jenis jenis burung yang pandai menyembunyikan sakitnya.

Karena itu Kenari biasanya akan terlihat sakit jika penyakitnya sudah cukup parah karena ia tidak bisa menyembunyikan lagi kondisi fisik sebenarnya. Padahal penyembuhan kenari lebih baik saat sakitnya masih ringan.

Karena itu perlu kemampuan untuk bisa mendeteksi keanehan yang terjadi pada momongannya sehingga Kenari sakit bisa cepat terdeteksi. Biasanya Kenari yang sakit bulunya terlihat kusam, kotor dan tidak mengkilap, sorot mata sayu kadang-kadang suka memejamkan mata seperti tidur, bulu-bulu sekitar kepala dan leher terlihat merinding. Berikut berbagai jenis penyakit kenari:

  1. Snot atau Coryza

Tanda-Tanda:: Secara kasat mata,serangan penyakit snot atau coryza yang dapat dilihat adalah muka bengkak,  muncul benjolan berwama merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. hidung berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan nafsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit mi akan mati.

Penyebab: Virus Hemophillus Gallinarum yang menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan

Cara Penularan: Melalui perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, dan minuman. Penularan penyakit mi juga dapat malalui keturunan.

Pencegahan: Pisahkan burung kenari yang sudah terserang penyakit dan kelompok burung yang lain agar tidak menular. Burung Kenari yang terlanjur terserang penyakit snot atau coryza harus segera diberi obat yang sesuai.

Bersihkan sangkar tempat makan, dan minum harus selalu dibersihkan dan segala kotoran.

Pengobatan: Untuk mengobati burung kenari yang terserang penyakit Snot ini, berikan anti biotik Spektra. Obat diberikan tiga kali dalam sehari, masing-masing dua tetes langsung kedalam mulut kenari. Obat diberikan selama lima hari berturut-turut, karena biasanya burung kenari akan mengalami kesembuhan dalam waktu lima hari setelah pengobatan.

  1. Bubul /Jamuran (bumble foot)

Tanda-tanda: Kaki membengkak, kuku memanjang, sisik kaki melebar atau merenggang. Jika serangan penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan infeksi penyakit tersebut akan melebar dan bertambah besar. Apabila berlanjut penyakit ini pertumbuhan kerak kulit tersebut semakin tebal dan memanjang sehingga kaki kenari terlihat tebal dan sulit mencengkram tenggeran.

(Foto: Dok. MediaBNR.Com)

(Foto: Dok. MediaBNR.Com)

Penyebab: Bakteri Staphylococcus yang menyerang permukaan kulit, terutama kulit telapak kaki. Sebenarnya penyakit ini menyerang hampir semua jenis burung dan bukan hanya Kenari saja

Faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyakit bubul adalah kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger.

Pencegahan: Bersihkan Sangkar secara rutin, beritu juga dengan tempat  betengger burung. Untuk mengobati penyakit Bulbul atau jamuran pada burung kenari ini, dapat di berikan obat No Kutu. Cara memberikannya yaitu dengan car mengoleskan obat tersebut ke jari jemari burung kenari yang terdapat kerak putih tersebut. Cukup dioles satu kali pada sore atau malam hari. Biasanya dalam waktu sepuluh hari setelah pengobatan jamur dijari kaki akan ronto atau hilang.

  1. Cacingan

Tanda-tanda: Secara kasat mata burung terlihat kurang bergairah, lemah, nafsu makan berkurang, bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat badan burung menurun.

Penyebab: Penyakit ini terjadi karena adanya jenis cacing yang menyerang saluran pencemaan dan hati seperti cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, dan cacing hati.

Pencegahan: Cacing muncul karena kebersihan sangkar dan tempat makan/minum yang kotor dan tidak dijaga kebersihannnya. Jaga kebersihan sangkar, tempat pakan, dan tempat minum. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan, dan tempat minum harus selalu dikontrol dan dibersihkan dan segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing.

  1. Mencret/Diare

Tanda-tanda: Penyakit mencret yang sering menyerang burung Kenari ada dua macam, mencret karena serangan bakteri di saluran pencernaan dan mencret karena keracunan makanan.

Kenari yang terkena  mencret karena bakteri, kotorannya berbentuk cair, berwama keruh, berbau busuk, aktivitas (gerak) burung menurun, dan burung tidak memiliki nafsu makan.

Sedangkan Kenari yang mencret yang karena keracunan makanan, kotoran berbentuk cair, berwama bening dan terdapat sedikit gumpalan, tidak begitu berbau busuk. Nafsu makan masih tinggi, dan aktivitas burung masih cukup tinggi

Penyebab: Mencret karena bakteri terjadi karena  kebersihan sangkar tidak tidak terjaga, sehingga bakteri bersarang di tempat makan dan minum.

Keracunan terjadi karena sayuran yang kotor (tidak dicuci) dan masih mengandung residu obat pembasmi serangga (pestisida).

Pencegahan: Kenari yang terserang penyakit mencret karena bakteri bersifat menular  Penularan dapat melalui tempat makan, minuman, maupun kotoran burung yang menderita penyakit tersebut harus  segera dikarantina dan dipisahkan agar tidak menular pada burung-burung yang lain.

Sedangkan penyakit mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan tidak menular, karena itu pencegahannya adalah setiap makanan, terutama sayuran yang diberikan harus dicuci bersih-bersih

Pemakaian Rutin BnR VIT, Menjaga Ketahanan Burung Dari Penyakit (Foto: Dok. MediaBnR.Com)

Pemakaian Rutin BnR VIT, Menjaga Ketahanan Burung Dari Penyakit (Foto: Dok. MediaBnR.Com)

  1. Kutu Burung

Tanda-tanda: Kutu burung sering membuat burung jadi gelisah, sering gigit bulu atau didis. Karena sibuk mencari kutu, Kenari tidak sempat bernyanyi lagi. Kenari Jantan yang biasanya gacor lantas tiba-tiba bisa jadi kurang gacor. Karena itu kalau Kenari momongan Anda jadi kurang gacornya, maka salah satu penyebab yang harus diwaspadai adalah adanya kutu burung

Kalau tidak diobati Burung Kenari yang terserang kutu burung lama kelamaan berat badannya menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya mati.

Penyebab: Anda harus seringkali memeriksa bulu-bulu Kenari Anda, untuk melihat kalau ada kutu-kutu yang bergerak di antara bulu. Jika tidak segera diobati.

Burung kenari juga sering diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang dierami terganggu.

Pencegahan: Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi, dan jemur. (red)