Minat pada dunia perburungan meningkat akhir – akhi ini  di Sumatera khususnya Sumatera Utara (Sumut). Hal tersebut dapat kita lihat ramai para penghobby mencari burung. Sumut sebagai kota yang akan melaksanakan event Spectakuler  Liga Sumatera Sesi  Pertama.  Membuat para penghobby ini berburu  burung – burung terutama burung burung yang masuk katagori point seperti, Murai Batu,kacer, dan lain lain.

Pada saat redaksi melintas di jalur Sumatera tepatnya  daerah ujung Batubara , kami melihat banyak kios-kios burung  yang menjual beberapa juenis burung dan pakan. Kami mencoba untuk mampir disalah satu kios burung. Ketika kami sampai di kios tersebut kami melihat berbagai macam jenis burung yang di jual,  ada Murai Batu, Kacer,Love Bird , Kenari  Cucak Ijo kepala Kuning dan ada juga Cucak Ijo polos. Kami pun coba berbincang dengan pemilik kios tersebut. Kios yang ukuran 3mx 4m ini di gantungi berbagai macam burung dengan harga yang bebervariasi.  Pak udin sang pemilik bersama Isttrinya memulai usaha dagangnnya pada tahun 2012 Silam. Usaha mereka ini berawal dari hobi, pak Udin yang juga penghoby sering ikut kontes di berbagai kota dan kabupaten merasa potensi di dunia perburungan cukup tinggi dan menguntungkan . “sekarang jual Burung  cukup menguntungkan karena sekarang sudah tinggi harga burung , kalau mereka suka bisa di beli dengan harga tinggi “  kata bu Udin yang  jaga di pagi itu. Bu Udin juga mengatakan  kalau dirinya dengan suami hanya mencoba coba mejalani usaha burung karena sang suami yang juga penghobi melihat di setiap event – event yang ada di Sumatera khususnya Sumut ini sudah mulai ramai.

Menjelang event Spectakuler Liga Sumatera  permintaan terhadap burung ikut meningkat dan harga juga ikut mendongkrak harga burung – burung tersebut. harga Murai Batu Ekor putih dibandrol Rp. 3.000.000 Murai Batu ekor hitam Rp. 1.000.000, Kacer bahan  di bandrol Rp.250.000 – Rp.300.000, Cucak Ijo kepala Kuning Rp.1.500.000. lain hal dengan Cucak Ijo polos hanya di patok seharga Rp.900.000. Saprudin nama lengkap pa udin G tergabung dalam Wanipiro BC cepat mengambil peluang dalam menjalankan usahanya burung – burung hasil lomba yang telah berprestasi ikut dijualnya. Salah satu burung yang telah prestasi adalah kenarinya.  “ya di jual juga kalau cocok harganya di jual pak:” kata si sang istri yang usaha utama keluarga berdagang nasi.

Ternyata dalam menjalani usaha ini para pelanggan pak Udin tidak hanya masyarakat sekitar Kabupaten Batubara melainkan banyak dari luar kota seperti: Lampung, Palembang bahkan ada yang dari Jakarta mereka menggunakan Truk truk yang  melintas di daerah Batubara itu untuk mengangkut Burung – burung yang kan di beli.  Mereka memesan dengan menelepon terlih dahulu.”ditelp dulu pak sebelum  mereka datang biar kamin siapkan burungnya: kata sang istri lagi. Omset pun lumayan Pak Udin bisa mencapai  Rp.3.000.000 –  Rp.5.000.000/ bulan. Pak udin mengatakan, kalau pemasukan ini lumayan dapat menambah penghasilannya.

Selama mereka menjalankan usaha ini, banyak yang mereka alami, Setelah pak Udin menjalankan usahanya selama setahun tidak jauh dari kios mereka ada yang buka dan menjual burung – burung  juga, pada saat tetangganya meminta untuk buka kios yang tak jauh dari kiosnya pak Udin pun tak keberatan dan mempersilakan tetangganya itu untuk membuka kiostersebut.  Walaupun pak Udin sempat mengalami tidak adanya pembeli selama sebulan pak udin tetap menyalankannya . Selain itu Pak Udin dan Istrinya sudah 2 kali kemalingan tapi mereka tetap yakin kalau rezeki tidak akan kemana, mereka tetap gigih dan ulet menjalankan usaha sampingan sambil menyalurkan hobinya.

(AKP)