Ring Atin Dakoya
Baby love bird ring Dakoya
Awal mula kenal MediaBnR saat juara dengan gacoan love bird Ereta di GMC Wonogiri menjelang lebaran 2016. Kemudian lanjut jumpa lagi di Paksy Argawana juara 1 di kelas Bintang dengan gacoan love bird Pesona, kedua love bird ini tersemat di kakinya ring Dakoya. “ Mungkin berjodoh ketemu Media BnR, “ terang Atin Dakoya , Sabtu (11/3/2017) di belakang kantor bupati Wonogiri.
Beberapa prestasi ring Dakoya
Semakin penasaran ! Kenapa ring Dakoya selalu moncer di pertandingan kontes burung ngekek di sekitaran Wonogiri. MediaBnR pun di undang ke rumahnya, di Kec. Sidoharjo – Wonogiri, Jawa Tengah. Di dalam rumahnya ada beberapa pasang indukan yang produksi. Menurut Bu Asih yang merawat tiap hari love bird ini, setiap bulannya dapat menghasilkan sekitar 8 love bird trah ngekek yang prospek.
Bu Asih sejak pagi buta sudah menyuapi baby love bird yang baru ber-umur 1 Minggu dengan mengunakan nestle dan por yang sudah di blender halus di campur air, untuk yang baru umur se-Minggu di suapi 3 jam sekali . Sedangkan untuk burung yang sudah mecah bulu, bu Asih menyuapi sehari 3 kali, pagi, siang dan sore. Disiplin dan kerja keras bu Asih terbukti dengan lahirnya para jawara di kontes kekekan .
Indukan ring Dakoya
Untuk Pemasaran baby love bird ini sudah meliputi daerah Bekasi, Tangerang, Jakarta, dan wilayah sekitaran kota Wonogiri. Harganya terbilang murah, per ekor ring Dakoya seharga Rp 1 juta, baby love bird ber umur sekitar 2 bulan. Bagi para penghobi burung bisa telpun ke 081287132205 / pin bb 52316784 atas nama Atin Dakoya. Keistimewaan ring Dakoya tidak hanya pada durasi ngekek nya, bulunya juga cerah dan punya jiwa fighter, kendati umurnya masih muda.
Atin kawal Pesona juara
Ereta love bird ngekek panjang
Usaha bila di kerjakan serius bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang lumayan, bisa untuk tambahan. Bu Asih sudah membuktikan dengan tekun menyuapi baby love bird, bisa mendapatkan tambahan pendapatan. “ Terkadang setiap ke luar, ataupun pergi agak lama, baby love bird selalu aku bawa, supaya tidak lupa menyuapi. Saya angap seperti bayi saya, “ terang bu Asih dengan nada polos. (agus farrel)
