NIAS – Pada tanggal 29 September 2013 Gunung Sitoli-Nias menjdi hari yang bersejarah bagi masyarakat penghobi dan pecinta burung berkicau dengan perhelatan lomba burung berkicau DIAN OTOMOSI BIRD CUP I yang sekaligus acara pelantikan dan berdirinya yayasan BnR cabang Gunung Sitoli-Nias.

Awal pembukaan ceremonial Bayu Amalia selaku ketua pelaksana membacakan kata sambutannya, Sebelumnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Gunung Sitoli Bapak Drs Martinus Lase MSP yang diwakili assisten ke III Bapak Martin Haly Zendrato.

Bayu Amalia Suherman mengatakan bahwa pelaksanaan lomba burung berkicau ini merupakan suatu tujuan untuk mengembang tumbuhkan komunitas burung berkicau dan panorama keparawisataan bahwa Kepulauan Nias merupakan salah satu objek parwisata yang sangat terkenal di dunia dengan Pantai Sorake yang kesohor sebagai perlombaan Surveyng tingkat Dunia.

Lomba burung berkicau salah satu sarana penyaluran hobby dan pelestarian burung.Walikota Gunung Sitoli yang diwakili assisten ke III Martin Haly Zendrato pada kata sambutan mengatakan bahwa dengan lomba burung berkicau ini merupakan salah satu tujuan positif dan harus didukung dan diharapkan kegiatan seperti ini senantiasa berkesinambungan dan diharapkan kepada seluruh penghobi dapat melestarikan melalui pembudidayaan(penangkaran) terutama burung Murai Batu Nias berekor Hitam, yang diketahui sudah banyak di Eksploitasi kesebrang terutama sejak 2 tahun terakhir ini Murai Batu Ekor Hitam asal kepulauan Nias di pasarkan secara besar-besaran sampai ribuan ekor ke Pualau Jawa terutama ke Jakarta. Di khawatirkan akan punah, salah satu contoh Beo Nias yang hanya tinggal nama saja.

Ketua Yayasan BnR Sumatera Utara, Johan Bangun dalam sambutannya  mengatakan apa yang disampaikan Assisten ini dengan penuh semangat mengatakan bahwa selaku ketua BnR Sumatera Utara ia akan melakukan penangkaran besar-besaran burung Beo Nias di Bogor  dan akan melakukan juga penangkaran Murai Batu Ekor Hitam secara besar-besaran pula untuk menjaga kelestarian dan jangan sampai punah, bahkan dengan keyakinan penuh Johan Bangun mengatakan apabila Beo Nias tidak didapat lagi di Gunung Sitoli-Nias, Beo Nias masih bias didapatkan di penangkarannya yang ada di Bogor, Gemuruh tepuk soray masyarakat penghobi mensupport ucapan Johan Bangun.

Dalam Pidatonya Johan Bangun membacakan beberapa poin penting

  • Memutuskan ADAM DACHI sebagai ketua BnR Cabang Gunung Sitoli-Nias dengan harapan
  • Ketua BnR Cabang Gunung Sitoli-Nias dapat menjalankan kepengurusan sesuai AD/ART yayasan BnR yang mengutamakan PENANGKARAN BURUNG
  • Dapat mempersatukan Kicau Mania Gunung Sitoli-Nias dalam satu wadah yaitu BnRcommunity
  • Tidak ada penangkaran,tidak ada lomba dan sebagai seorang BnR sejati selalu dan harus membangun kandang penangkaran.

Di akhir sambutannya Johan Bangun mengucapkan MAJU TERUS BnR yang disambut serentak oleh kontestan “HIDUP BnR”. (Aidil Wallad)